KUDUS – Bulung Kulon di wilayah administratif Kecamatan Jekulo, Kudus dikenal sebagai kawasan penyumbang pangan. Dusun-dusun di tempat ini merupakan lumbung pangan saat pandami COVID-19.
Masyarakat yang tinggal di Desa Bulung Kulon, pekerjaan sehari-hari kebanyakan bertani.
Sebagian lahan ditanami padi. Setidaknya lahan sawan seluas 500 hektar area sawah siap panen bulan ini.
“Setiap satu hektar, rata-rata menghasilkan 7 ton gabah,” terang Kepala Desa Bulung Kulon, Ruslan kepada ZonaJogja.Com, hari ini (25/7/2021).
Pada panen beras kali ini, Bulung Kulon bisa menyumbang senilai Rp 1,8 miliar untuk penguatan sektor pangan. Katakanlah, harga beras Rp 8.500 per kilogram.
BACA JUGA: 72 Persen Zona Musim di Indonesia Masuk Musim Kemarau
Tujuh ton gabah kering atau setara dengan 4.200 kilogram beras. Estimasinya, 1 kilogram gabah sama dengan 0,6 kg beras.
Namun, petani Bulung Kulon menjual Rp 7.600 per kilogram. Para petani memberi subsidi Rp 900/ kilogram.
Nilau subsidi beras sebesar Rp 900 x 4.200 kilogram x 500 hektare area = Rp 1,89 miliar.
Ruslan mengatakan akan terus mendorong para petani meningkatkan volume panen padi.
Harapannya, sektor pertanian bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama petani.
Sementara untuk komoditi lombok, petani memberi subsidi sebesar Rp 13 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Pasien Memilih Isoman di Rumah daripada Berada di Shelter
Lahan yang ditanami lombok seluas 40 hektare area. Setiap hektare menghasilkan 6,5 ton lombok.
Harga jual lombok saat ini Rp 20 ribu per kilogram. Namun, petani lombok hanya menjual Rp 7 ribu Artinya petani memberi subsidi Rp 13 ribu per kilogram.
Jika dihitung, subsidi dari komoditas lombok senilai Rp 13 ribu x 40 hektare area x 6.500 ton = Rp 3,38 miliar.
Total subsidi yang disumbangkan petani Bulung Kulon untuk kebutuhan pangan sebesar Rp 1,89 miliar + Rp 3,38 miliar = Rp 5,27 miliar.
“Ternyata dalam situasi pandemi, petani punya subsidi yang luar biasa besar terhadap negara dalam memenuhi kebutuhan pangan,” ujar Agus, warga Kudus yang bermukim di Yogyakarta.
Ia mendukung kepedulian petani di Bulung Kulon dalam mempertahankan pasokan pangan. (aza/asa)