SLEMAN – Bagaimana tips memakai skincare selama masa pandemi virus corona? Simaklah penjelasan dr Flandiana Yogianti PhD SpDV dari Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM.
“Karena saat ini kondisi pandemi, harus memperhatikan skin care yang dipakai agar terhindar dari jerawat dan kulit kemerahan,” kata Flandiana.
Skincare adalah produk yang dipakai di kulit. Tujuannya untuk perawatan. Bisa untuk menenangkan, memulihkan, memperbaiki, dan melindungi kulit.
Intinya, penggunaan skin care sebagai pembersih wajah, pelembab dan tabir surya.
BACA JUGA: Jalani Isoman, Sekda Kota Yogyakarta Kangen Balaikota
Pembersih wajah memiliki efek terhadap komponen lemak, sehingga berpengaruh terhadap pertahanan kulit.
Pelembab berfungsi menjaga hidrasi kulit. Tabir surya berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
Jenis sunscreen bermacam-macam. Ada tipe chemical atau physical. Tergantung bahan aktif.
Tipe chemical berfungsi menyerap paparan ultraviolet. Sedangkan kalau fisik berfungsi memantulkan.
Flandiana menyarankan agar tidak memakai make up terlalu tebal saat memakai masker.
“Karena akan menyumbat. Nantinya justru memicu potensi munculnya jerawat,” ujarnya seperti dikutip ugm.ac.id.
BACA JUGA: 13-19 Agustus Terjadi 1.969 Gempa Guguran di Gunung Merapi
Penggunaan skincare yang tidak tepat bisa memicu munculnya masalah kulit.
Ada beberapa bahan yang harus dihindari saat memakai masker. Kata Flandiana, banyak jurnal yang menyebutkan harus menghindari alkohol, asam salisilat dan retinol.
Saat memakai masker berjam-jam, pemakaian skin care menyebabkan iritasi pada kulit juga lebih tinggi.
“Jadi kalau mau dipakai malam saja. Bukan tidak memakai sama sekali,” sarannya.
Flandiana menyarankan perlunya cek izin edar dari BPOM sebelum membeli produk.
Bila penggunaan skin care menimbulkan kulit merah, gatal, perih, kering mengelupas dan sebagainya, segera konsultasi ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi. (bin/asa)