SLEMAN – Kuliah kerja nyata (KKN) satu ini memang beda. Mahasiswa akhir Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) ini memilih kegiatan praktis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Adalah Kelompok 5 KKN UMBY yang menyelenggarakan pelatihan pamulasaran dan pemakaman jenazah COVID-19.
Lokasi pelaksanaan di Balai Padukuhan Klajuran RT 02 RW 06 Kapanewon Godean, Sleman.
“Mengapa ada pelatihan ini? Tentu saja agar masyarakat bisa menangani sendiri bila dibutuhkan,” terang Ketua Kelompok 5, Diana Swy Hasnika.
BACA JUGA: KKN, Mahasiswa Ajak Warga Atasi Rasa Cemas
Mahasiswa juga melihat masyarakat masih ketakutan bila melakukan pemulasaran dan pemakaman jenazah COVID-19.
Ide mahasiswa melakukan pelatihan disambut positif warga Klajuran. Karena program ini sinergis dengan Satgas Penanganan COVID-19 Dusun Klajuran
Pasalnya, Satgas Penanganan COVID-19 akan menjadikan Dusun Klajuran sebagai dusun tanggap bencana.
Juga mengangkat isu mengenai kurangnya empati masyarakat karena sibuk dengan diri sendiri. Ada juga merasa harus aman, dan ketakutan menolong orang lain.
BACA JUGA: Rasanya Belum Lengkap jadi Goweser bila Tak Lewat Jembatan Ini
“Beberapa warga meninggal karena COVID-19. Tapi, tidak dimakamkan dengan melakukan protokol yang berlaku,” ujar Diana didampingi Ketua Pelaksana, Wahyuni.
Itulah sebabnya, Kelompok 5 KKN UMBY membantu masyarakat mewujudkan Dusun Klajuran sebagai dusun tanggap bencana.
Pelatihan mendatangkan petugas dari Posko Dukungan Operasi Satgas Penanganan COVID-19 BPBD DIY. Mereka adalah Ilham Yoga Pratama, Syafiq Abdan Syakuri, dan Kusnian Nur Fadli.
Ketua Pelaksana, Wahyuni berharap pelatihan ini bisa semakin mendorong masyarakat berempati kepada orang lain.
Bisa mengambil peran menangani pandemi virus corona, minimal lingkup kecil di Dusun Klajuran. (adv/asa)