YOGYAKARTA – Herry Zudianto, mantan Walikota Yogyakarta dua periode ini melontarkan pertanyaan tentang Malioboro.
Pertanyaan tersebut diposting di akun pribadi facebook tanggal 16 September lalu.
Herry bilang begini: Teman-teman pasti sudah pernah atau malah sudah beberapa kali atau berkali kali mengunjungi Malioboro.
Seandainya ada tempat usaha di Malioboro yang kosong, saran teman-teman untuk usaha apa yang kira-kira bisa memenuhi kebutuhan pengunjung yang dirasakan masih kurang atau belum ada?
BACA JUGA: Kota Yogyakarta jadi Wisata Sepeda, 32 Walikota Gowes Tilik Jeron Beteng
Lantas, apa respon netizen? Pertanyaan CEO Margaria Group ini ditanggapi sebanyak 58 komentar.
Jawabannya bermacam-macam. Ada yang mengusulkan supaya dibuat tempat baca.
Juga ada netizen yang mengusulkan dibuat panti pijat, tempat jajanan tradisional khas Yogyakarta, toilet, parkir, ruang terbuka hijau, parkir sepeda, penitipan barang, tempat charge HP, panggung kesenian dan galeri foto peristiwa wisata di Kota Yogyakarta.
Sementara pegiat ekonomi mengusulkan disediakan tempat promosi dan berjualan produk UMKM, angkringan, tanaman hias, mushola, dan toko sepeda.
BACA JUGA: Dari Tangan Pria Ini, Ribuan Anak Telah Disunat
“Lantai dua Pasar Beringharjo yang kosong seyogyanya dikelola untuk wisata seni, kuliner dan pasar rakyat. Termasuk lantai atas terminal Umbulharjo maupun XT Square, maupun eks Pasar Hewan Kuncen,” kata Heru Wahyu Kismoyo.
Bahkan, ada netizen yang mengusulkan agar suasana berkesenian Yogyakarta di masa lalu seperti Senisono bisa dimunculkan kembali di Malioboro.
Sementara akun bernama Maz Kamal Firdaus berpendapat, sebaiknya jalan utama dilebarkan ke sisi barat sejauh 1 meter.
Lalu jalan sisi barat difungsikan untuk prioritas becak andong. Andong jangan parkir di jalan utama. (aza/asa)