YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Apa itu flu burung? Bagaimana mengenali gejalanya?
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan virus influensa tipe A subtipe H5N1 dari family orthomyxoviridae. Virus ini menyerang burung, unggas dan ayam.
Virus dapat menular dari unggas ke unggas lain. Bisa juga menular dari unggas ke manusia.
Gejala klinis yang sering ditemukan pada ayam, seperti jengger dan pial membengkak dengan warna kebiru biruan.
Perdarahan merata pada kaki yang berupa bintik bintik merah. Ada cairan pada mata hidung, batuk bersin, dan ngorok.
Keluar cairan eksundat jernih hingga kental dari rongga mulut. Mengalami diare, kerabang telur lembek, penurunan produksi lebih dari 20 persen.
Tingkat kematian sangat tinggi. Bisa mendekati 100 persen.
BACA JUGA: Kena Panas, Virus Flu Burung akan Mati
Sedangkan gejala klinis pada itik atau bebek, seperti leher terpuntir. Berjalan memutar. Mata keruh atau putih.
Kematian terutama pada itik muda. Produksi telur menurun.
Penularaan AI dari kontak langsung dengan unggas sakit dan secara langsung dengan unggas sakit.
Tidak secara langsung melalui kotoran unggas, sarana transportasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minum unggas yang tercemar, pekerja peternakan dan bangkai unggas.
Nah, prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan avian influensa atau flu burung adalah mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI.
BACA JUGA: Pakai Kasur Abata Foam, Tidur jadi Makin Nyaman
Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular, meningkatkan resistensi dengan vaksinasi, menghilangkan sumber penularan virus, peningkatan kesadaran masyarakat, dan peningkatan biosekuriti.
Lantas, bagaimana mengetahui manusia terkena virus flu burung? Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menyebutkan ada beberapa gejala.
Yakni, menderita ISPA. Demam tinggi di atas 38 derajat selsius. Tenggorokan tiba-tiba sakit.
Mengalami batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot dan sakit kepala. Disertai lemas mendadak.
Lalu, muncul radang paru paru yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat mengakibatkan kematian. (*/asa)