Kesehatan

Alhamdulillah, Kasus Stunting di Kota Yogyakarta Makin Turun

124
×

Alhamdulillah, Kasus Stunting di Kota Yogyakarta Makin Turun

Sebarkan artikel ini
CERIA: Menjaga anak-anak tetap sehat. (ninik/zonajogja.com)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Kasus stunting atau kegagalan pertumbuhan anak di Kota Yogyakarta  terus menurun. Anak yang mengalami stunting tahun 2018 mencapai 21 persen.

Tahun 2019 turun menjadi  11,3 persen. Sedangkan  tahun 2020 semakin menyusut hingga menjadi 10.72 persen.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Angka ini jauh lebih baik dari standar yang ditetapkan World Health Organization sebesar 20 persen,” kata Wakil Walikota Heroe Poerwadi pada acara launching Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)  Daerah Istimewa Yogyakarta di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta (30/11/2021).

Saat bersamaan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara BKKBN dengan PT Boga Perkasa Sejahtera (BPS) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Heroe berharap pencegahan stunting dan peningkatan gizi ibu hamil tetap menjadi prioritas. Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan, namun juga membuat perkembangan otak kurang maksimal.

Pencegahan stunting yang  dilakukan Pemkot Yogyakarta  antara lain memberi konseling gizi bagi calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui.

BACA JUGA: Sekolah Susah Biasakan Bahasa dan Aksara Jawa

Sosialisasi dan praktik Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), optimalisasi kegiatan kelompok pendukung ibu, serta optimalisasi kader PMBA di posyandu.

“Hari ini  peluncuran program DASHAT di seluruh kampung KB se-DIY,” kata Heroe.

Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) menjadi bentuk intervensi stunting melalui pemberian makanan bergizi seimbang bagi ibu hamil dan keluarga risiko stunting. Caranya  melalui optimalisasi bahan pangan lokal.

Heroe  mendorong masyarakat  mengajak kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor ( UPPKA ) membentuk tempat usaha.

(*/asa)