Tutup
Headline

Muhammadiyah Manyadari Ada Keterbatasan Santuni Warga Tak Mampu

53
×

Muhammadiyah Manyadari Ada Keterbatasan Santuni Warga Tak Mampu

Sebarkan artikel ini
JUMA PERS: Klarifikasi perihal SMP Muhammadiyah Banguntapan, Bantul. (humas pwm diy)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Muhammadiyah akhirnya menanggapi pemberitaan mengenai siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Bantul yang tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah lantaran belum membayar tunggakan uang masuk sekolah.

Hari ini (15/6/2022), Muhammadiyah menggelar jumpa pers di Kantor PWM DIY  Jalan Gedongkuning  130b, Rejowinangun. Menurunkan sejumlah kader organisasi yang memahami dunia pendidikan.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Wakil Ketua PWM DIY, Prof Dr Tasman Hamami, misalnya. Tasman menyatakan setiap masalah pendidikan pada dasarnya merupakan masalah bersama seluruh pemangku kepentingan. Masalah yang memerlukan penyelesaian bersama.

“Misalnya terkait pemberitaan SMP Muhammadiyah Banguntapan,” katanya.

Ada beberapa hal yang perlu disampaikan untuk memberi informasi yang utuh.  Sekaligus meluruskan beberapa  pandangan agar masyarakat memahami permasalahan secara utuh, berimbang dan proporsional.

Anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Abdulah Mukti MPd menegaskan SMP Muhammadiyah Banguntapan berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Namun, Muhammadiyah menyadari ada kekurangan dan keterbatasan dalam menyelenggarakan pendidikan, terutama menyantuni warga kurang mampu.


BACA JUGA: 


“Pemberitaan terkait SMP Muhammadiyah Banguntapan tidak seluruhnya sesuai kondisi faktual. Sehingga berpotensi menimbulkan kesan tertentu yang tidak proporsional,” kata Mukti.

Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY, Achmad Muhammad MAg menandaskan semua siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan  tetap diberikan pelayanan pendidikan.

Sekolah sudah berkomunikasi dengan orangtua murid perihal tanggung jawab dalam kontribusi pembiayaan sekolah. Dilakukan secara periodik, komunikatif dan transparan.

Bahkan, bersama Lazismu Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah Banguntapan mencoba mencari jalan keluar membantu kesulitan orangtua siswa.

Sementara Drs H Totok Sudarto MPd dari PDM Bantul mengungkapkan pihak sekolah sebenarnya telah melakukan mediasi. Sedang dilakukan komunikasi.

“Tiba-tiba pemberitaan telah menyebar ke mana-mana. Bahkan statemen dari pihak pemerintah telah disebarluaskan sebelum seluruhnya diklarifikasi secara komprehensif oleh sekolah dan Muhammadiyah,” katanya.

 

(aza/asa)