Kronika

Inspiratif, Warga Gemblakan Atas Olah Sisa Sayur dan Buah jadi Sabun Mandi

172
×

Inspiratif, Warga Gemblakan Atas Olah Sisa Sayur dan Buah jadi Sabun Mandi

Sebarkan artikel ini
KREATIF: Produk Rumah Eco Enzyme Kampung Gemblakan Atas. (humas kota yogyakarta)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Warga Kemantren Danurejan mengembangkan pengelolaan sampah menggunakan metode eco enzyme.

Eco enzyme adalah cairan alami  hasil fermentasi sisa buah, sayur, air dan gula. Tentu saja, sisa buah dan sayur  yang  masih segar, tidak busuk dan tidak ada binatang.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Proses fermentasi dilakukan selama tiga bulan,” kata Relawan  Sri Martini di Rumah Eco Enzyme Kampung Gemblakan Atas.

Sedangkan sampah organik yang tidak lolos diolah melalui cara Lodong Sisa Dapur (Losida).

Losida adalah model pengolahan sampah menggunakan pipa yang ditanam dalam tanah, memanfaatkan sampah organik.

Kata Sri, hasil pengolahan sampah eco enzyme dapat dimanfaatkan  sebagai pupuk organik. Juga bisa  menjernihkan kolam.


BACA JUGA: 


Bahkan, bisa sebagai bahan pembuatan sabun mandi, sabun cuci piring, deterjen, hingga hand sanitizer.

“Produk turunan dari eco enzyme inilah yang boleh diperjual belikan dan dikembangkan,” ujarnya.

Sejak berdiri tahun 2021, Rumah Eco Enzyme Kampung Gemblakan Atas menghasilkan cairan eco enzyme sekitar 15-30 liter per bulan.

Hanya produk turunan cairan eco enzyme belum bisa diproduksi secara maksimal. Pasalnya cairan murni sudah habis dimanfaatkan penduduk.

Cairan murni ini dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman, membersihkan kompor dan areal dapur, hingga membersihkan kloset dan kamar mandi.

“Kami berkomitmen  tidak menjual cairan murni. Hanya digunakan untuk kepentingan sosial. Dibagikan bagi warga kampung yang membutuhkan,” ujarnya.

(aza/asa)