Kronika

Peringati 10 Tahun UU Keistimewaan DIY, Nayantaka Gelar Tirakatan di 392 Kelurahan

149
×

Peringati 10 Tahun UU Keistimewaan DIY, Nayantaka Gelar Tirakatan di 392 Kelurahan

Sebarkan artikel ini
PAGUYUBAN NAYANTAKA: Mengenang perjuangan 10 tahun lalu. (nayantaka/zonajogja.com)

SLEMAN, ZonaJogja.Com – Memperingati  satu dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan, Paguyuban Lurah dan Pamong Kelurahan Daerah Istimewa Yogyakarta (Nayantaka) akan menggelar tirakatan serentak di 392 kalurahan.

Tirakatan dilaksanakan 30 Agustus 2022 pukul 19.00. Acaranya tumpengan, doa bersama, sarasehan dan pembacaan ikrar Keistimewaan.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Ketua Paguyuban Nayantaka, Gandang Hardjanata  mengatakan, esensi tirakatan satu dasawarsa UUK DIY ada tiga hal.

Pertama, merawat ingatan kolektif masyarakat terhadap terhadap proses panjang perjuangan pengesahan UUK DIY.

“Saat itu, lurah bersama komponen masyakat menggelar berbagai gerakan untuk menekan pemerintah pusat akibat berlarut-larutnya pembahasan UUK DIY,” kata Gandang yang juga Lurah Tamanmartani, Kalasan, Sleman.

Kedua, tirakatan sebagai momentum melihat kembali  tujuan Keistimewaan DIY.

BACA JUGA: Jangan Remehkan Hal Kecil

Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemerintahan Kalurahan telah menetapkan kalurahan sebagai pemangku Keistimewaan.

Lurah dan pamong terlibat dalam urusan-urusan Keistimewaan. Seperti kebudayaan, tata ruang, pertanahan dan kelembagaan.

Ketiga, menjawab visi misi Gubernur DIY 2022 – 2027. Salah satunya reformasi kalurahan.

Kelurahan lebih berperan meningkatkan kualitas penghidupan warga, pembangunan yang inklusif, serta pengembangan kebudayaan.

BACA JUGA: Empat Mahasiswa UGM Bikin Spicestory, Anak jadi Suka Membaca

“Misi tersebut menjadi tantangan bagi lurah dan pamong untuk menjabarkannya di tengah-tengah masyarakat,” ujar Gandang.

Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra  menyambut gembira rencana lurah dan pamong menggelar sarasehan secara serentak di 392 titik.

“Ini memperlihatkan soliditas Nayantaka dalam konsolidasi di level akar rumput. Apa yang dikerjakan Nayantaka merupakan cerminan semangat kejuangan Ngayogyakarta yakni Nyawiji Greget Sengguh Ora Mingkuh,” kata Hasto. (*)