Kronika

Sinarbiyat Nujanat Reses di Kampung Panembahan, Warga Nyatakan Butuh Sentuhan Program

240
×

Sinarbiyat Nujanat Reses di Kampung Panembahan, Warga Nyatakan Butuh Sentuhan Program

Sebarkan artikel ini
RESES: Menyerap aspirasi dan keinginan rakyat. (aldo/zonajogja.com)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com  – Penduduk “catur warga”  Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, curhat.

Warga menyampaikan uneg-uneg pada acara reses anggota DPRD DIY, RM Sinarbiyat Nujanat SE di gedung serbaguna kampung Panembahan, Minggu (11/9/2022) malam.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Acara ini juga mengundang Azam Sauki Adham, pemerhati masalah sosial yang juga pemred ZonaJogja.Com; dan pegiat lingkungan, Anang Sabtoni.

Reses dihadiri penduduk RW 11, 12, 13 dan 14. Ketua RW 13 Panembahan, R Aryunanto Bayu Aji SE mengaku prihatin.

Pasalnya kampung Panembahan dekat dengan Kraton Yogyakarta. Tidak jauh dari pusat keramaian Kota Yogyakarta.

“Tapi, warga merasa kesulitan berkembang. Apalagi dari sektor ekonomi,” kata Aji.

Misalnya, warga tidak mendapatkan sentuhan program dari pemerintah DIY maupun Pemkot Yogyakarta.

BACA JUGA: Seni Keprajuritan Dilarang Meniru Persis Bregada Kraton dan Pakualaman

ANTUSIAS: Warga Panembahan, Kemantren Kraton menghadiri acara reses anggota DPRD DIY, RM Sinarbiyat Nujanat SE. (aldo/zonajogja.com)

Mulai program pelatihan, bimbingan teknis, dan program lain yang mendukung dinamika pembangunan kampung.

Warga sangat membutuhkan program apa saja. Tidak masalah dari Pemda DIY atau Pemkot Yogyakarta.

“Yang penting, program memberi manfaat bagi warga secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sinarbiyat mendengarkan secara seksama penjelasan Aji. Ia mempersilakan Aji melanjutkan uneg-uneg.

Kata Aji, kampung Panembahan sebenarnya merupakan wilayah potensial menjadi tempat wisata.

BACA JUGA: UMBY Bakal jadi Universitas Unggul Bidang Sociopreneur, 2.497 Mahasiswa Baru Kuliah di 3 Kampus

Di kampung ini terdapat berbagai kegiatan. Ada sanggar tari. Ada bangunan bernilai sejarah.

Kegiatan seni budaya yang memiliki khas tradisional. Juga ada masjid yang memiliki historis dengan keberadaan Kraton Yogyakarta.

“Menurut saya, eman-eman kalau potensi kampung tidak digarap. Karena itu, bagi kami, kedatangan pak Sinarbiyat di tempat ini penting. Kami siap diajak tumbuh dan berkembang,” kata Aji. (*)