Kampus

Dilengkapi Sensor, Tongkat Ini Bisa Deteksi Tempat Gelap dan Genangan Air

146
×

Dilengkapi Sensor, Tongkat Ini Bisa Deteksi Tempat Gelap dan Genangan Air

Sebarkan artikel ini
TONGKAT AJAIB: Inovasi mahasiswa UGM yang bisa dimanfaatkan lansia dan penyandang tunanetra. (humas ugm)

SLEMAN, ZonaJogja.Com  – Mahasiswa UGM membuat tongkat pintar untuk  mendeteksi kesehatan bagi lansia dan penyandang tunanetra.

Tongkat itu bernama In-SWALST (IoT Based Smart Walking Stick for Real Time Health Monitoring).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Pembuatnya adalah Kristian Bima Aryayudha (Elektronika dan Instrumentasi), Kenniskiu Fortino Kurniawan (Ilmu Komputer), Abdul Adzim Iftikar Mardiansjah (Teknik Mesin), Johana Gracia (Kedokteran).

Yovanti Trifa Mivea (Elektronika dan Instrumentasi), Elmara Nugra Ristia (Kehutanan), Fatma Tiara Mahfudiani (Kehutanan), dan Adnindya Jeehan Azzara (Kehutanan).

BACA JUGA: 18 September, Ratusan Anggota KOKAM, KOSEGU dan HW se-DIY Serbu Solo

In-SWALST terdapat sensor pendeteksi kesehatan berupa saturasi oksigen, detak jantung, dan suhu tubuh yang terhubung langsung ke website In-SWALST secara real-time.

“Monitoring kesehatan menjadi mudah dilakukan dengan sangat mudah dan praktis,” kata Arya seperti dikutip ugm.ac.id (16/9/2022).

Tongkat In-SWALST akan bergetar saat ada obyek di depan pengguna berjarak sekitar 75 cm.

Dengan fitur tersebut dapat menurunkan risiko jatuh karena menabrak objek bagi para lansia dan tuna netra.

Misalnya tongkat atau pengguna jatuh,  alarm pada tongkat akan berbunyi. Sehingga orang sekitar bisa datang memberi pertolongan.

BACA JUGA: Presiden Joko Widodo Sebut Muhammadiyah Pilar Strategis Bangsa yang Kuat

Tongkat pintar juga dilengkapi sensor yang bekerja dengan menghasilkan getaran.

Getaran ini langsung dirasakan lansia dan tunanetra saat melewati genangan air.

Tongkat In-SWALST juga dilengkapi GPS. Bisa mencari lokasi terakhir keberadaan tongkat.

Sementara saat pengguna berada pada kondisi kurang cahaya, lampu LED otomatis menyala.

Mahasiswa berharap tongkat In-SWALST bisa terintegrasi dengan rumah sakit terkait monitoring kesehatan pasien lansia dan tunanetra. (*)