Kronika

Binatang Ini Bikin Sedih Satu Keluarga, Berikut Kisahnya

129
×

Binatang Ini Bikin Sedih Satu Keluarga, Berikut Kisahnya

Sebarkan artikel ini
MERASA KEHILANGAN: Mufida diapit orang tuanya. (istimewa)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Mufidah. Bocah perempuan berusia 8 tahun ini shock setelah mengetahui Gemblung tewas.

Gemblung tewas setelah ditabrak pengendara tak dikenal di Jalan Taqwa, Kelurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, sekitar pukul 05.00 pagi (19/1/2023).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Mufidah, anak bungsu dari pasangan suami isteri, Lutfi Usman dan Ita ini menangis sejadi-jadinya melihat Gemblung tak lagi bernyawa.

Tak hanya Mufidah. Nafi’ah, kakaknya, dan orangtuanya juga sedih kehilangan Gemblung.  Sekitar setahun lalu, keluarga ini juga telah kehilangan “anggotanya”.

Namanya Mini. Mini adalah teman bermain Gemblung. Keduanya tinggal di rumah Lutfi Usman.

Mini tewas karena penyebab tak jelas. Kini, Lutfi, Ita, Nafi’ah dan Mufidah kembali dirundung sedih.

BACA JUGA: Berlaga di Kejuaraan Taekwondo Walikota Cup IX, Mahasiswa UMBY Bawa Pulang Medali Perak

“Kami sangat kehilangan. Gemblung, juga Mini, sudah seperti bagian dari keluarga,” kata Lutfi.

Siapa Gemblung dan Mini? Gemblung dan Mini adalah bebek (meri, red). Keduanya dibeli Lutfi di Pasar Rejodani, Kabupaten Sleman sekitar 3 tahun lalu.

Sementara perawat kedua bebek ini adalah Mufidah dan Nafi’ah. Keduanya yang memberi makan dan minum.

Tak mengherankan hubungan Mufidah dan Nafi’ah dengan Gemblung dan Mini seperti “saudara”. Dua bebek warna coklat kehitam-hitaman itu melakukan apa saja yang diperintahkan Mufida.

Bahkan ketika Mufidah bermain, Gemblung dan Mini ikut di belakanganya. Waktu terus berjalan. Gemblung dan Mini tumbuh menjadi bebek dewasa.

Dua bebek itu telah menjadi “warga” di kampung Notoprajan. Terutama wilayah RT 35 dan RT 36 RW 06 Notoprajan.

Tak hanya Mufida hyang memberi makan. Warga setempat sesekali memberi pakan secara bergantian.

BACA JUGA: Bank Jateng Sponsori Konser Deep Purple di Solo, Mau Lihat? Ini Caranya

“Biasanya diberi makan cacing,” ujar Inung, tetangga Lufti Usman.

Saat Mini meninggal setahun lalu, warga ikut berduka. Kini, keluarga Lutfi Usman dan warga Notoprajan kembali berduka.

Si Gemblung tak lagi bernyawa setelah ditabrak pengendara.  Warga tak lagi bisa melihat Gemblung. Tak lagi mendengar suara khas Gemblung di pagi hari.

Sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang, Mufidah mengubur Gemblung di halaman rumah. (*)