Tutup
Wisata

Pembeli Dawet Jabung di Ponorogo Tak Boleh Bawa Lepek, Ternyata Ini Alasannya

224
×

Pembeli Dawet Jabung di Ponorogo Tak Boleh Bawa Lepek, Ternyata Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
ES DAWET JABUNG: Wisatawan di salah satu warung yang menjajakan minuman khas Ponorogo. (azam/zonajogja.com)

PONOROGO, ZonaJogja.Com – Kuliner minuman di Kabupaten Ponorogo yang banyak disukai para wisatawan adalah es dawet Jabung.

Kuliner  ini berasal dari Desa Jabung di Kecamatan Mlarak. Tempat ini memang terkenal dengan es dawet yang telah menjadi kuliner khas Ponorogo.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Es dawet Jabung dibuat dari tepung sagu dari pohon aren. Tepung  diolah, lalu dibentuk  cendol.

Penyajiannya ditambah tape ketan dan kuah santan kelapa mudah. Alhasil, minuman dengan campuran rasa manis dan gurih ini  sangat menyegarkan.

Salah satu lokasi yang menjajakan es dawet Jabung adalah kawasan Jalan Ki Ageng Kutu, Siman.

BACA JUGA: Tunggu Keputusan Penjabat Walikota, Rusunawa Tower 1 Tegalrejo Dikembalikan jadi Hunian

Sepanjang jalan padat kendaraan ini di Kabupaten Ponorogo ini terdapat  sederet warung yang menjual dawet Jabung.

Tapi, ada yang unik.  Awal Januari 2023, wisatawan dari Lampung Sumatera mengujungi Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Setelah parkir kendaraan, rombongan wisatawan mampir di salah satu warung.

Lalu memesan sesuai selera. Ada yang pakai es, ada pula yang tidak. Ada yang pakai tape ketan, ada pula yang tidak.

Es dawet Jabung pun siap disajikan. Penjual menyodorkan mangkuk yang ditempatkan dalam lepek.

“Terimakasih,” kata pembeli sembari menerima mangkuk yang diberikan penjual.

BACA JUGA: Binatang Ini Bikin Sedih Satu Keluarga, Berikut Kisahnya

Namun, penjual  menarik lagi lepek tempat mangkuk. Ia meminta pembeli hanya membawa mangkuk.

Melihatkan wajah tidak enak dan setengah bingung, pembeli mengiyakan permintaan penjual yang telah berusia sekitar 60 tahun.

Mengapa hanya mangkuk? Mengapa tidak sekalian lepek? Pertanyaan itu menjadi diskusi.

Setelah menceritakan kejadian tersebut kepada warga asli Ponorogo, ternyata ada penyebabnya.

Penyebabnya tak lain adalah mitos. Pembeli dilarang  minum dawet dalam mangkuk yang ditempatkan dalam lepek.

Mengapa?  Bila lepek  diambil  pembeli, pembeli harus menikahi si penjual dawet jabung. (*)