YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang organ payudara. Sel dalam payudara membelah dan tumbuh di luar kendali.
Kanker ini paling banyak dialami wanita. Lantas, bagaimana cara mendeteksi kanker payudara ?
Pertama, melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan mudah secara mandiri.
Cara ini juga bisa dilakukan saat mandi dengan menggunakan sabun. Sabun membuat permukaan payudara lebih licin, sehingga jika ada benjolan dalam payudara, akan mudah mengetahuinya.
BACA JUGA: BULD DPD RI Datangi DIY, GKR Hemas Bilang Daerah Tak Perlu Khawatir
Sebelumnya, perlu diperhatikan batas-batas payudara:
- Batas atas adalah jarak 1-2 jari dibawah ruas tulang selangka (clavicula)
- Batas bawah adalah garis lingkar kulit bawah payudara
- Batas terluar adalah garis tengah ketiak ke arah bawah
- Batas terdalam adalah garis tengah ruas dada
Cara pemeriksaan sebagai berikut:
- Berdiri di depan cermin dengan melepaskan pakaian
- Mengamati jika terdapat perubahan fisik pada payudara
- Angkat satu tangan ke atas dan raba bagian payudara
- Jika menemukan benjolan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat
BACA JUGA: Gara-Gara Ikut Gathering, Banyak Anak Muda Tertarik Bikin Resepsi di Sini
Kedua, pemeriksaan payudara klinis (Sadanis). Sadanis adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan dokter di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sadanis segera dilakukan jika ada yang mencurigakan saat Sadari. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Mammogram
Metode memeriksa ada dan tidaknya benjolan dalam payudara dengan menggunakan sinar X. Mammogram hanya dapat mendeteksi benjolan. Tidak dapat memastikan benjolan tersebut merupakan sel kanker.
Ultrasound
Ultrasound atau dikenal dengan USG dapat digunakan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Jika benjolan atau kista ditemukan berukuran kecil, dapat dilakukan Fine Needle Aspiration (FNA) untuk memeriksa dan mengangkat kista.
Bila ditemukan kista berukuran sedang atau besar dan padat serta berpotensi menimbulkan kanker, perlu dikonsultasikan dengan dokter ahli untuk tindakan selanjutnya.
Jika dipastikan benjolan adalah kanker, akan dilakukan tatalaksana pengobatan, operasi pengangkatan payudara sebagian (lumpectomy) atau pengangkatan payuda total (mastectomy). (*)
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta