Kampus

Mahasiswa UMBY Diskusi Kesehatan Mental, Dicurhati Pelajar yang Minder

188
×

Mahasiswa UMBY Diskusi Kesehatan Mental, Dicurhati Pelajar yang Minder

Sebarkan artikel ini
PENGABDIAN: Mahasiswa KKN kelompok 74 bersama warga Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. (ist)

ZonaJogja.Com – Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengirim mahasiswa KKN kelompok 74 berkiprah di Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Kegiatan difokuskan pada pemberian materi mengenai kesehatan mental.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Acara ini digelar di TPQ Tarbiyatul Athfal. Diikuti puluhan siswa SMP dan SMA.

“Penting bagi pelajar mengetahui kesehatan mental, sekaligus mengenali gejala gangguan mental,” kata Ketua Kelompok 72, Intan Nuraini.

Sosialisasi ini merupakan upaya membentuk remaja menjadi lebih peduli terhadap kesehatan mental.

BERITA LAIN: Nasabah Mengaku Lega Setelah Mengetahui Peran LPS

Mahasiswa Yesika Debbi Efani Sihotang mengatakan, Kementerian Kesehatan RI menyebutkan kesehatan mental yang baik adalah kondisi batin dalam keadaan tentram dan tenang.

Sementara menurut ilmu psikologi, kesehatan mental adalah  tumbuh kembang sehat sesuai kondisi diri.

“Menjaga kesehatan mental menjadi ujung tombak keberhasilan diri,” kata Debbi.

“Saya senang ada sosialisasi ini. Saya jadi mengetahui betapa pentingnya menjaga mental  agar tetap sehat,” terang seorang peserta, Nazwa.

Saat diskusi, terungkap sebagian pelajar mengaku minder dengan orang lain atau insecure.

BERITA LAIN: Percantik Estetika Kota Yogyakarta, Kabel Fiber Optik Bakal Ditanam

Mahasiswa KKN Kelompok 7 juga mengadakan sosialisasi perenting. Acara ini diikuti 60 orang.

Narasumber Wakhidah Yunita Rizqy menegaskan parenting di era digital sangat penting mengingat.

Alasannya, pengawasan orang tua terhadap kebebasan bereksplorasi di media online cukup terbatas.

“Sehingga peran orang tua sangat penting,” ujarnya.

Kepala Dusun Jamblangan, Ahmad Budi Prihatin berharap orang tua memperhatikan kegiatan anak, sehingga hubungan harmonis dengan anak tetap terjaga. (*)