ZonaJogja.Com – Puluhan pedagang kaki lima Teras Malioboro II beramai-ramai mendatangi Gedung DPRD Kota Yogyakarta, siang tadi (8/9/2023).
Mereka mengadukan nasib ke wakil rakyat. Pasalnya, pasca relokasi tahun 2022, para pedagang masih menghadapi berbagai masalah.
Antara lain pendapatan menurun drastis, infrastruktur tidak layak, dan minimnya ruang dialog dengan pemangku kebijakan.
Terakhir, soal pendataan ulang para pedagang yang diskriminatif, dan ditutup-tutupi.
BERITA LAIN: 20 Tim Ikuti Seleksi Tulis Olimpiade Demokrasi, Nyontek Langsung Didiskualifikasi
Meminimalisir terjadinya penyelundupan data oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, para pedagang akhirnya menemui dewan.
Mereka ditemui Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko. Kepada dewan, para pedagang menyampaikan empat tuntutan.
Pedagang meminta paguyuban dari pra relokasi hingga di Teras Malioboro II dilibatkan secara aktif dalam agenda kontraktual dan validasi data.
BERITA LAIN: Terlihat Cantik, tapi Menyakitkan
Meminta Pemkot Yogyakarta menindak tegas bila ada oknum yang tidak berhak, tetapi menempati lapak di Teras Malioboro II.
Pedagang juga meminta UPT Kawasan Cagar Budaya dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melakukan pendataan yang transparan dan terbuka.
Keempat, menuntut dibukanya akses partisipasi dan informasi yang seluas-luasnya kepada seluruh PKL Malioboro. (*)