ZonaJogja.Com – Kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul dan Kalurahan Tepus, Kabupaten Gunungkidul adalah desa yang mengelola dana secara maksimal.
Desa Tepus merupakan satu dari 144 desa di Kabupaten Gunungkidul. Wilayah seluas 2.851,22 hektare area. Dihuni 10.027 jiwa.
Sebagian besar pekerjaan penduduk adalah petani musiman dan buruh harian lepas.
Itulah sebabnya, petani di Tepus tidak mendapatkan penghasilan pada musim kemarau.
BERITA LAIN:
- Hatta Kawwa, Mantan Politisi yang jadi Pelopor Kelahiran Ngayogjazz
- Warga Memandikan Kuda di Pantai Parangtritis, Jadi Tontonan Pengunjung
Namun komitmen dan solidaritas yang kuat menjadi modal warga mengatasi krisis.
“Di tempat kami terdapat 12 pantai. Ini menjadi aset desa,” ujar Hendro Pratopo, S.IP, Lurah Tepus, Hendro Pratopo SIP pada Diskusi Publicness Forum yang diselenggarakan Magister Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM (21/11/2023).
Penduduk memanfaatkan potensi secara baik. Sehingga Desa Tepus tercatat meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Lalu, Kerajinan UMKM Perak meraih Juara II ADWI 2022 Kategori Souvenir.
Kata Hendro, kunci pengelolaan dana desa terletak pada orientasi pembangunan dan solidaritas warga.
BERITA LAIN:
- Telkomsel Gelar YoU Fest di Pekalongan, Penonton Mbludak !
- Profesor Muchlas, Rektor yang Jago Main Gitar dan Bikin Kampus jadi Hijau
Konsep pembangunan tidak hanya soal pembangunan fisik, melainkan pemberdayaan masyarakat sesuai karakteristik desa.
Adat, budaya, pariwisata dan UMKM menjadi aset berharga yang tidak dapat ditemui di daerah manapun.
“Dana desa itu bukti pemerintah itu ada di desa. Ketika dana desa diputus, tidak ada komunikasi antara pemerintah desa dan pusat. Intinya, dana desa masih sangat dibutuhkan,” jelas Hendro.
Sementara Kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul memiliki strategi mengelola dana desa.
Kepala Seksi Pelayanan Kalurahan Panggungharjo, Hosni Bimo Wicaksono menyebutkan Desa Panggungharjo merupakan desa tanpa tempat pembuangan akhir (TPA).
BERITA LAIN:
- INNSiDE Yogyakarta Gelar Lomba Menyanyi, Ini Juaranya
- Eva Celia Nge-Jam Bareng MLDJAZZPROJECT di Ngayogjazz, Penonton Luber!
“Sejak tahun 2022 kami memproklamasikan desa tanpa TPA. Sampah selesai di desa. Tidak perlu membuang ke TPA,” kata Hosni.
Selain mengelola sampah, dana desa juga dialokasikan untuk membangun Kampoeng Mataraman di lahan seluas 6 hektare area.
Tempat wisata kuliner ini bertumpu pada aspek sandang, pangan, dan papan.
Sejak tahun 2017, Kampoeng Mataraman telah menjadi pendapatan utama desa yang sangat membantu saat kekeringan. (*)