Wisata

Diatensi Danais, Berharap Festival Pacak Sepuran jadi Destinasi Wisata

488
×

Diatensi Danais, Berharap Festival Pacak Sepuran jadi Destinasi Wisata

Sebarkan artikel ini
TERAWAT: Warga Karangsari merawat seni instalasi di lintasan kereta api. (azam/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com – Festival Pacak Sepuran. Inilah  event  tahunan di Kabupaten Kulon Progo yang memberi faedah bagi masyarakat.

Kegiatan tahunan ini juga bersinergi dengan pengembangan destinasi wisata baru di Kulon Progo.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Festival Pacak Sepuran merupakan lomba menghias kawasan di sepanjang lintasan kereta api dari wilayah Kapanewon Sentolo hingga Temon.

“Penyelenggaraan festival  ini dilatarbelakangi kondisi kanan kiri rel kereta api yang belum maksimal ditata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito SSn kepada ZonaJogja.Com, hari ini (21/11/2023).

Joko menyebut Festival Pacak Sepuran merupakan satu dari  tujuh kegiatan kolaboratif bidang pariwisata.

BERITA LAIN:

JOKO MURSITO: Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo. (ist)

Harapannya, output penyelenggaraan festival membuat kawasan lintasan kereta api menjadi bersih, semakin cantik dan menawan.

————-

“Juga enak ditonton. Dan, tentunya bisa memberi dampak secara ekonomi bagi masyarakat,” imbuhnya.

————-

Festival yang didukung Dana Keistimewaan ini, kali pertama dilaksanakan tahun 2021.

Pesertanya dari 15 kalurahan. Festival pertama mengusung tema pewayangan.

Agar produk  festival menjadi maksimal, Dinas Pariwisata melibatkan para seniman  berkompeten.

Setelah dilakukan penilaian, tim juri memutuskan Juara 1 Kalurahan Sukoreno, Sentolo. Juara 2 Kalurahan Kulur, Temon.

Juara 3 Kalurahan Karangsari, Pengasih. Juara 4 Kalurahan Tawangsari, Temon. Juara 5 Kalurahan Kaligintung, Temon. Sedangkan Juara 6 adalah Kalurahan Wates, Kapanewon Wates.

BERITA LAIN:

Setahun kemudian, Festival Pacak Sepuran kembali digelar. Kali ini, tujuan festival untuk menciptakan destinasi wisata baru di kanan-kiri lintasan kereta api.

Lomba diikuti 14 kalurahan dan 1 wilayah kalurahan yang dilewati kereta api.

Pada penyelenggaraan tahun 2022,   penilaian tak hanya  pada aspek tampilan dan estetika.

Tetapi, karya yang dibuat  harus berimbas terhadap kehadiran ruang publik bagi masyarakat.

“Penyelenggaraan tahun 2022  juga dibiayai Dana Keistimewaan,” terang Joko.

Tim Juri memutuskan Juara 1  Sentolo yang menampilkan replika Pesawat Tetuko dan Garuda Yuda.

Juara 2  Hargorejo (Semut Hargorejo), Juara 3 Kalidengen (Tugu Yogya dan Patung pahlawan).

Juara 4 Banguncipto (Jembatan mBeling), Juara 5 Kaligintung (Patung Kuda dan Garuda), Juara 6  Kedungsari (Lokomotif).

BERITA LAIN:

SENI INSTALASI: Orang-orangan dari limbah di Kapanewon Wates. (azam/zonajogja.com)

Pada Festival Pacak Sepuran 2023 tetap dikuti 14 Kalurahan dan 1 Kelurahan yang dilalui jalur kereta api.

Puncak Acara Festival Pacak Sepuran diselenggarakan di Lapangan Tengah Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo (Selasa, 22/08/2023).

Joko mengatakan,  pada pelaksanaan Festival Pacak Sepuran ke-3 dilakukan renovasi konsep.

“Bagaimana festival ketiga ini  mampu menciptakan ruang publik yang bisa difungsikan sebagai destinasi wisata,” kata Joko.

Pemerintah daerah terus mengajak pengelola Desa Wisata, Pokdarwis , Karang Taruna, Bumdes dan seluruh elemen masyarakat bekerjasama memunculkan destinasi wisata baru.

Obyek pengembangan tempat wisata baru di sepanjang lintasan kereta api dari Kapanewon Sentolo hingga Temon.

BERITA LAIN:

Setelah dinilai tim juri, Kalurahan Karangsari menyandang juara 1.

Juara 2 Kalurahan Sukoreno, Juara 3 Kalurahan Tuksono, Juaran Harapan I Kalurahan Salamrejo, Juara Harapan II Kalurahan Kedungsari dan Juara III Kalurahan Banguncipto.

Lantas, bagaimana evaluasi Dinas Pariwisata terhadap pelaksanaan festival dari tahun 2021 hingga 2023?

Joko mengatakan, pada tahun 2021 peserta difasilitasi. Didampingi  seniman perupa, instalasi, dan seniman patung.

Hasilnya bagus dan terukur.  Kekurangannya, keterlibatan seniman lebih dominan.

Lalu muncul keinginan agar setiap kalurahan memilih pendamping sendiri-sendiri.

Pada tahun 2022, Danais melalui Dinas Pariwisata Kulon Progo kembali memfasilitasi festival.

Dinas juga memberi daftar seniman untuk dipilih kalurahan. Hasilnya bagus dan kualitas merata.

BERITA LAIN:

REPLIKA: Seni instalasi di pinggir lintasan kereta api di Kapanewon Pengasih. (azam/zonajogja.com)

Hanya kekurangannya, seniman dikendalikan kalurahan. Lalu disarankan agar kalurahan mencari pendamping.

Sementara penyelenggaraan tahun 2023  dilaksanakan bersamaan HUT Kemerdekaan Indonesia.

Tapi, produk festival kurang maksimal, karena lebih mengutamakan gerakan masyarakat.

“Saya bersyukur kepada masyarakat yang merawat dan menjaga karya-karya seni di pinggiran rel kereta api,” katanya.

Joko mengatakan, bila ada karya yang  terkesan tidak terawat, tentu saja ada faktornya.

Pasalnya, seni karya instalasi wisata memang tidak bersifat permanen. Tetapi, berupa displai outdoor yang sangat dipengaruhi  waktu dan cuaca.

Joko berharap pemerintah kalurahan  yang menerima program  bisa menjaga dan merawat karya-karya instalasi di kanan-kiri lintasan kereta api. (*)