Tutup
Wisata

Dukung Program Wisata Kulon Progo, Danais Support Pembangunan Ikon Baru di Pesisir Selatan

280
×

Dukung Program Wisata Kulon Progo, Danais Support Pembangunan Ikon Baru di Pesisir Selatan

Sebarkan artikel ini
IKON PESISIR SELATAN: Seniman patung, Heru Siswanto dan karya terbaru yang akan menjadi ikon di Pantai Trisik. (azam/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com – Kabupaten Kulon Progo terus bersolek seiring semakin ramainya penumpang yang turun di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Salah satu program yang sedang digarap adalah membikin tempat-tempat wisata semakin menawan.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Termasuk mempoles sejumlah spot  yang diharapkan bisa menambah daya tarik Kulon Progo.

“Tentu saja outputnya meramaikan lokasi wisata dan menambah jumlah kedatangan wisatawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito.

Bahkan, Dinas Pariwisata sudah memiliki masterplan landmark di lima titik strategis.

BERITA LAIN:

IKON BARU: Patung gadis muda  sedang membawa anak penyu dan patung naga besar yang dijadwalkan akan ditempatkan di Pantai Trisik dan Pantai Glagah, Sabtu (9/12/2023) besok. (azam/zonajogja.com)

Setelah membangun patung Adhikari Jaladara di Milir Kedungsari, bakal dilanjutkan membangun ikon di depan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Pertigaan Serut, Pasar Lama Teteg Kulon dan Alun-alun Wates.

Biaya pembuatan patung Adhikari Jaladara di Milir Kedungsari bersumber dari Dana Keistimewaan Tahun Anggaran 2023.

Di penghujung akhir Desember 2023, sedang disiapkan pemasangan patung  di Pantai Trisik dan Pantai Glagah.

Pembangunan dua patung ini juga mendapatkan pembiayaan dari Dana Keistimewaan.

BERITA LAIN:

HERU SISWANTO: Seniman patung yang telah menggarap banyak karya yang dipajang di berbagai daerah di Indonesia. (azam/zonajogja.com)

Sedangkan pembuatan patung di Pantai Trisik dan Pantai Glagah digarap seniman patung bernama Heru Siswanto.

Di kalangan seni patung, seniman yang tinggal di Ngrompang RT 94 Banyon, Pendowoharjo, Sewon ini bukan orang baru.

Alumni Fakultas Seni Murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) Yogyakarta ini semakin terkenal sejak dipercaya menggarap Patung Gandrung Terrakota (seribu penari terrakota) di Taman Gandrung Terrakota Banyuwangi, Jatim.

Heru juga membuat  patung Pangeran Diponegoro dan Pangsar  Sudirman di Bantul.

Lalu ikon wisata Cikakak Wangon, Banyumas, Jateng. Patung  Sugriwo Subali di Gua Kiskendo, Kulon Progo. Patung Semangat Pemuda di Banyuraden, Jateng.

BERITA LAIN:

Kini, Heru yang mengaku hanya sebagai vendor  ini sedang menyelesaikan dua patung.

Patung pertama menggambarkan seorang gadis muda  sedang membawa anak penyu bersama induk dan dua penyu besar.

Patung ini menyampaikan pesan pentingnya generasi muda harus menjaga kelangsung hidup, termasuk penyu.

“Mengapa menggunakan wanita? Karena wanita itu merawat ,” ujar Heru.

Sedangkan patung kedua berupa naga dengan kepala di bawah, ekor di atas. Patung ini akan menjadi ikon di Pantai Glagah.

BERITA LAIN:

PENYU: Sampaikan pesan ajak generasi muda merawat penyu yang menjadi ikon di Pantai Trisik. (azam/zonajogja.com)

Dua patung ini dijadwalkan akan dipasang di pintu masuk kawasan Pantai Trisik, Sabtu (9/12/2023) besok.

Heru mengatakan, dua patung itu dibuat dari fiberglass dengan finishing logam.

Karena anggaran bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais), Heru yang memimpin langsung pembuatan patung.

Ia dibantu lima orang yang mempunyai ketrampilan menggarap patung dari gerabah, loga atau fiber.

BERITA LAIN:

Heru  membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan pembuatan dua patung. Masing-masing setinggi dua meter lebih.

“Saya senang bisa berpartisipasi mengisi Keistimewaan DIY, meski hanya dengan seni patung,” kata Heru.

Menurut Heru, Danais telah memberi kontribusi bagi pemberdayaan dunia seni untuk menopang pariwisata di DIY.

Ia berharap, Danais semakin membumi. Semakin memberi manfaat bagi masyarakat. (*)