ZonaJogja.Com – Bila di Kota Yogyakarta ada nama M Afnan Hadikusumo yang dijagokan Partai Golkar menjadi calon walikota, di Kulon Progo ada nama Sapardiyono.
Sapardiyono masuk nominasi pilihan Partai Golkar sebagai bakal calon bupati Kulon Progo periode 2024-2029.
Bahkan, pria yang pernah bekerja sebagai Divisi Teknis Penyelenggara di Komisi Pemilihan Umum DIY tahun 2008 -2013 ini sudah ke Jakarta untuk mengikuti wawancara.
Kedatangan ke Jakarta memenuhi undangan DPP Partai Golkar bernomor: Sund-359/GOLKAR/IV/2024.
BERITA LAIN: Sumaji, Pengusaha Bantul yang Pernah jadi Mahasiswa ISI Yogyakarta
Surat ini berisikan undangan menghadiri acara silaturahmi dan pengarahan ketua umum DPP Partai Golkar kepada bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah kader Partai Golkar.
Surat ditandatangani Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, dan Sekjen Lodewijk F Paulus tanggal 4 April 2024.
Pengharahan digelar di kantor DPP Partai Golkar di Kemanggisan, Jakarta Barat.
“Pertemuannya tanggal 6 April,” kata Sapardiyono kepada ZonaJogja.Com, hari ini (18/4/2024).
BERITA LAIN: Hari Ini, PDIP Bantul Jaring Bakal Calon Bupati
Pria kelahiran 12 Mei 1968 ini hadir ke Jakarta bersama satu nama lain yang juga masuk nominasi pilihan Partai Golkar.
Sepulang dari Jakarta, Sapardiyono mengaku semakin mantap bersama Partai Golkar.
Ia juga siap bila diberi amanat Partai Golkar menjadi calon bupati Kulon Progo.
“Insyaallah, siap,” kata alumnus Jurusan Kehutanan UGM dengan nada percaya diri.
Sekadar diketahui, Sapardiyono adalah salah satu tim pendulang suara Ahmad Syauqi Soeratno di Kulon Progo.
BERITA LAIN: Gelar Open House, Sultan X dan Paku Alam X Berdiri 2 Jam Lebih
Jumlah perolehan suara calon anggota DPD dari Muhammadiyah itu pada urutan ke-3 se-DIY.
Di Kulon Progo, Syauqi memperoleh 40 ribu suara. Sapardiyono mengatakan, perolehan suara Syauqi menjadi modal memenangkan pertarungan mendapatkan kursi bupati.
“Tentu, saya juga berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Kulon Progo,” kata Sapardiyono yang menyelesaikan Jurusan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 2020. (*)