ZonaJogja.Com – Ada kejutan menjelang pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bantul.
Masyarakat datang menemui Aryo Winoto di rumahnya di Kemusuk.
Mereka meminta izin mencalokan anaknya bernama Maheswa Hakki Sudiro menjadi calon bupati Bantul.
Tapi, Aryo tak mengizinkan. Alasannya, Maheswa dianggap masih bau kencur.
“Anak saya baru berusia 23 tahun,” ujarnya.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, Aryo Winoto justru menyatakan siap maju menjadi calon bupati Bantul.
BERITA LAIN: Partai Gerindra Incar Kursi Bupati Bantul, Pastikan Hanya Koalisi dengan Parpol KIM
Pernyataan itu disampaikan hari ini, tanggal 20 April 2024.
“Saya siap maju. Bismillah,” kata Aryo kepada ZonaJogja.Com.
Sekadar diketahui Aryo adalah anak sulung dari almarhum Notosuwito. Siapa Notosuwito?
Notosuwito adalah kerabat HM Soeharto, presiden pada masa orde baru. Notosuwito seorang tokoh masyarakat yang disegani.
Notosuwito adalah lurah Argomulyo, Sedayu. Ia meninggal dunia tanggal 21 April 2006 pada usia 71 tahun setelah dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Pulerejo, Kemusuk Lor, Argomulyo. Lokasinya tak jauh dari kediamannya.
BERITA LAIN: Jogja Brebeg 2024 Bakal Dibikin Brebeg Belphegor
Setelah Notosuwito meninggal dunia, Aryo menggantikan peran ayahnya. Menjaga ibu dan adik-adiknya. Termasuk menjalin silaturahmi dengan keluarga H Probosutedjo dan HM Soeharto.
Pada Pemilu 2004, Aryo terpilih menjadi anggota DPRD Bantul periode 2004-2009 dari Partai Karya Kebangkitan Bangsa (PKPB).
Ia juga pernah diusung Partai Gerindra menjadi calon bupati pada Pilkada Bantul tahun 2015.
Kini, Aryo menyatakan kembali siap menjadi bupati Bantul. Cuma, ada syarat yang perlu didiskusikan terlebih dulu.
Saat ditanya syarat tersebut, Aryo enggan menjawab. Dia juga tidak menyebutkan partai politik yang akan dijadikan sebagai kendaraan untuk maju sebagai calon bupati.
“Saya tak ingin menyampaikan secara terbuka. Bila syarat itu bisa disepakati, insyaallah saya maju,” ujarnya. (*)