ZonaJogja.Com – Sapardiyono tak hanya dikenal sebagai akademisi yang mumpuni dalam bidang hukum.
Maklumlah, Sapardiyono adalah lulusan jurusan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Ternyata, pria ramah dan bersahaja ikut merintis kelahiran salah satu tempat wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Pernah mendengar Kalibiru? Di sinilah, Sapardiyono pernah berbakti ikut merintis dan membesarkan tempat wisata yang molek ini.
BERITA LAIN: Ratusan Anggota Joxzin Lawas Gelar Syawalan, Ariyanto “Jogkem” Didaulat jadi Dewan Penasihat
Lokasinya di pegunungan Menoreh, Hargowilis, Kapanewon Kokap.
Pada tahun 1999, Sapardiyono bersama masyarakat setempat merintis wisata Kalibiru, hutan negara yang menyuguhkan pemandangan cantik.
“Waktu itu, saya membawa bendera Yasasan Damar,” ujar lulusan SMA 1 Wates yang melanjutkan kuliah di Jurusan Kehutanan UGM.
Ia mendampingi masyarakat dalam waktu yang lumayan panjang dan melelahkan.
Melalui program hutan kemasyarakatan, masyarakat Kalibiru membuat kelompok tani.
BERITA LAIN: Pilkada Bantul Makin Gayeng, Aryo Winoto Nyatakan Siap Nyalon Bupati
Kata Sapardiyono, pendirian kelompok tani sebagai syarat mendapatkan izin.
Saat bersamaan, ia berkenalan dengan Christ Bennet. Christ adalah warga Inggris yang bekerja di Ford Foundation.
Lalu, Sapardiyono mengajak Christ mengunjungi Kalibiru. Kedatangan Christ untuk menilai kelayakan program pengembangan Kalibiru sebagai destinasi wisata.
“Bagi saya dan warga Kalibiru, Christ adalah kenangan yang tak akan terlupakan. Ada kisahnya,” ujar Sapardiyono yang baru saja mengikuti pengarahan calon bupati dari DPP Partai Golkar di Jakarta.
BERITA LAIN: Jogja Brebeg 2024 Bakal Dibikin Brebeg Belphegor
Setiba di kawasan bukti, Chist Bennet kelelahan. Lalu, bersandar di tebing batu.
“Batu inilah yang kemudian disebut sebagai batu “Christ Bennet”,” terang Sapardiyono.
Pekerja dari Ford Foundation ini terperangah melihat pemandangan Waduk Sermo dari bukti Kalibiru.
Disinilah, proses dimulainya pendirian Wisata Kalibiru. Kedatangan Christ membakar semangat masyarakat.
Kelompok tani terus berjuang memperoleh izin pengelolaan hutan dari Menteri Kehutanan.
BERITA LAIN: Bersama Partai Golkar, Sapardiyono Siap Menangkan Pilbup Kulon Progo
Setelah empat tahun membersamai masyarakat Kalibiru, Sapardiyono mengambil keputusan yang mengagetkan masyarakat.
Ia menyampaikan berhenti dari pegiat lembaga swadaya masyarakat, meski sebenarnya berat dilakukan.
Setelah vakum beberapa bulan, Sapardiyono memutuskan memasuki dunia politik praktis.
“Saya tak mungkin melupakan Kalibiru dan masyarakatnya. Kenangan yang sangat indah,” ujarnya. (*)