ZonaJogja.Com – Penyakit Flu Singapura mulai merebak. Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, penderita mencapai 68 orang hingga 15 Maret lalu.
Flu Singapura ditandai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD).
“Penyakit ini sering ditemui pada anak-anak usia bawah 10 tahun. Bisa juga terjadi pada remaja dan dewasa,” terang Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu.
Flu Singapura cepat menular jika tidak dilakukan pencegahan secara cepat dan tepat.
BERITA LAIN: Afnan Hadikusumo Daftar Calon Walikota di Partai Golkar, Pengurus PDM Kota Yogyakarta Mendampingi
Penyebaran virus HFMD dapat melalui kontak kulit, udara pernapasan, cairan dari blister (benjolan kecil) atau tinja penderita, serta makan dan minum bersama.
Penularan juga dapat melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin, mengeluarkan air liur atau ludah saat batuk.
Gejala yang timbul umumnya ringan. Seperti demam, munculnya demam yang berlangsung 1 hingga 2 hari, ruam pada kulit. Benjolan kecil di telapak kaki, dan tangan, serta mukosa mulut.
Penderita HFDM juga mengalami kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan.
“Sehingga butuh asupan makanan yang tidak terlalu keras dan mudah dicerna,” ujar Endang.
BERITA LAIN: Abdul Halim Muslih Bakal Duet dengan Ichwan Tamrin?
Mobilitas dan interaksi saat lebaran dan pasca lebaran meningkatkan faktor risiko paparan flu singapura. Kondisi ini seperti penularan Covid-19.
Itulah sebabnya, penderita tetap cuci tangan dan menggunakan masker. Bagi yang sehat menggunakan masker saat berada di area publik dan berinteraksi dengan banyak orang.
Penderita HFMD perlu melakukan isolasi mandiri, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin, tidak mencium anak yang menderita HFMD, tidak menggunakan alat rumah tangga secara bersamaan.
BERITA LAIN: Ratusan Anggota Joxzin Lawas Gelar Syawalan, Ariyanto “Jogkem” Didaulat jadi Dewan Penasihat
Kepala Puskesmas Kotagede II Yusnita Susila Astuti mengatakan tidak ada pengobatan khusus untuk HFMD.
Pengobatan bersifat simtomatik bisa mengkonsumsi parasetamol jika badan terasa panas.
Penderita berusia dewasa dapat menggunakan obat kumur untuk mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut. (*)