ZonaJogja.Com – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof Dr Seto Mulyadi MSi Psikolog (Kak Seto) memaparkan fakta angka putus sekolah (APS) yang didominasi tingkat sekolah dasar.
“Terdapat lebih dari 40 ribu anak Indonesia putus sekolah di tingkat sekolah dasar,” kata Kak Seto pada acara peluncuran Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak dari berbagai daerah di Indonesia di Jakarta (12/6/2024).
Program ini digagas PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), pelopor produk nutrisi anak di Indonesia sejak 1954.
Kak Seto mengatakan, angka tersebut mengutip artikel di https://goodstats.id/article/gender-gap-di-indonesia-angka-putus-sekolah-didominasi-oleh-laki-laki-uLr22.
BERITA LAIN: Wujudkan Generasi Emas 2045, SGM Berikan Bantuan Dana Pendidikan bagi 70 Anak
Padahal, setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi. Juga memperoleh pola asuh yang baik agar tumbuh menjadi generasi maju.
Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan.
Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh.
Bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak.
“Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya,” ujar Kak Seto.
BERITA LAIN: 33 Tim PPK Orwama Ajukan Proposal ke UAD, Siap-Siap Menuju Abdidaya di Bali
Artis Arumi Bachsin berpendapat semua orang tua menginginkan harapan terbaik bagi anak.
“Sebagai seorang ibu, saya ingin anak-anak saya pun memiliki tumbuh kembang yang maksimal melalui pemenuhan nutrisi yang optimal dan pendidikan yang baik,” ujar Arumi.
Arumi ingin memastikan anak-anak dapat mengenyam pendidikan dasar yang kuat. Ia sangat prihatin melihat orang tua yang terkendala pembiayaan untuk menyekolahkan anak.
Padahal, pendidikan merupakan bentuk komitmen investasi jangka panjang orangtua.
Sementara itu, merealisasikan pemberian dukungan dana pendidikan, SGM menggandeng mitra yang memiliki visi sama terhadap akses nutrisi dan pendidikan demi kemajuan anak bangsa.
“Antara lain Hoshizora Foundation, organisasi nirlaba yang memiliki komitmen membantu anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas,” kata Head of Brand SGM Eksplor, Patrisia Marlina.
Yakni, melalui bantuan berkonsep ekosistem, seperti beasiswa pendidikan, pelatihan guru, dan pendampingan orang tua.
Hoshizora Foundation juga memberi pelatihan kepada orang tua mengenai pentingnya mendukung pendidikan anak dan literasi bijak mengelola keuangan. (*)