Tutup
Wisata

BPPS Gelar Famtrip, Genjot Pariwisata di Sleman Barat, Desa Wisata jadi Daya Tarik

278
×

BPPS Gelar Famtrip, Genjot Pariwisata di Sleman Barat, Desa Wisata jadi Daya Tarik

Sebarkan artikel ini
FAMTRIP BPPS 2024: Program ini diharapkan bisa mengembangan sekaligus meningkatan angka pengunjung di pariwisata Sleman bagian barat. (bpps)

ZonaJogja.Com – Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) bikin acara bagus.

Puluhan orang dari berbagai elemen masyarakat diundang dalam event Famtrip BPPS 2024 yang digelar Kamis (20/6/2024).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Mereka diajak mengunjungi  sejumlah destinasi wisata di wilayah Kabupaten Sleman bagian barat.

“Acara ini diikuti 30 peserta dari unsur Asita, PWI, media dan mahasiswa asing yang sedang belajar di UGM,” terang PIC BPPS Famtrip 2024, Wahjudi Djaja.

Rombongan yang  dibawa dengan bus wisata ini dilepas  Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Yazid SH.

BERITA LAIN: Unggul di Survei LKPI, Sudaryono jadi Pilihan Masyarakat Jateng pada Pilgub 2024

TARIAN RAKYAT: Peserta Famtrip BPPS 2024 menonton tarian di Deswita Grogol Margodadi Seyegan. (bpps)

Ishadi berharap para peserta dapat menjadi kepanjangan tangan pengembangan pariwisata Sleman bagian barat.

“Bisa membantu promosi destinasi, kuliner dan atraksi,” kata Ishadi.

Sekdar diketahui, kawasan pariwisata Sleman di bagian barat  dikenal sebagai lumbung padi  dengan kekayaan sejarah dan budaya.

Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini dipandu Ketua HPI Sleman, Muhamad Iqbal Yusron.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Go Publik Farm, sentra peternakan kambing etawa di Kurahan Kidul Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan.

BERITA LAIN: Nanti Malam, Launching Maskot dan Jingle Pilwakot, Dimeriahkan Ndarboy

Peserta melihat  lebih dekat proses produksi susu kambing etawa. Peserta berkesempatan memberi makan hewan ternak kambing dan mempraktikkan pemerahan susu kambing etawa.

Mereka juga menikmati enaknya susu kambing etawa.

“Rasanya enak. Kaya dengan vitamin yang memberi manfaat bagi kesehatan,” ujar Jatmo dari PatmaMedia.Com.

Tiga jam kemudian, rombongan Famtrip BPPS mengunjungi lokasi kedua di Desa Wisata Grogol  Margodadi Seyegan.

Kedatangan rombongan disambut tarian daerah. Peserta Famtrip juga disambut pengelola Deswita Grogol, Esthi Handayani ST dan Budiman.

BERITA LAIN: Jadi Khatib di Gowongan, Afnan Hadikusumo Ingatkan soal Keikhlasan

Acara penyambutan betul-betul meriah. Setelah mendapatkan informasi singkat mengenai Deswita Grogol, peserta diajak belajar membuat wayang suket.

“Pembuatan wayang suket adalah salah satu daya tarik di tempat kami,” kata Esthi.

Lokasi terakhir yang didatangi adalah  Desa Wisata Cibuk Kidul Margodadi Seyegan.

Peserta mendengarkan paparan Ketua Desa Wisata Cibuk Kidul, Kasinun tentang  pengelolaan sampah dan pemberdayaan mina padi

BERITA LAIN: Fapet UGM Kerjasama dengan PT Juang Jaya Abdi Alam, Perlu Riset Tingkatkan Usaha Sapi Potong

WAHJUDI DJAJA: PIC Famtrip BPPS 2024. (istimewa)

Cibuk Kidul dikenal sebagai benteng pangan rakyat. Konsep mina padi dianggap sebagai program pertanian unggulan di Sleman bagian Barat.

PIC BPPS Famtrip 2024, Wahjudi Djaja berharap program anjangsana bisa menggerakkan kembali antusiasme wisatawan ke Sleman barat.

“Kami sudah menginisiasi Festival Van der Wijck di Buk Renteng Banyurejo Tempel, dan Kenduri Jip di Sumberahayu Moyudan,” kata Wahjudi.

Bahkan, BPPS merekomendasikan Gancahan sebagai venue Ngayogjazz.

“Harapan kami langkah BPPS ditangkap  para lurah untuk memaksimalkan potensi,” lanjutnya. (*)