ZonaJogja.Com – Puluhan orang bermotor mendatangi Masjid Taqwa Suronatan, Ngampilan.
Kedatangan mereka sempat mengagetkan warga yang hendak menunaikan shalat subuh di masjid.
Pasalnya, orang-orang tak dikenal itu datang secara bersamaan sebelum adzan subuh.
Siapa mereka? Ternyata, kedatangan puluhan orang dengan jenis sepeda motor beragam ini bukan anggota komunitas otomotif atau klub sepeda motor.
Mereka adalah anggota Bikers Subuhan Jogja (BSJ). Setelah memarkirkan sepeda motor di utara masjid, para bikers langsung wudhu di tiga tempat terpisah.
BERITA LAIN: Dukcapil Kota Yogyakarta Ajak Penduduk Aktivasi IKD, Manfaatnya Segudang
Setelah iqomah yang dilantunkan Jumadi berkumandang, mereka langsung memenuhi shof dari depan hingga belakang.
Usai shalat, mereka juga tetap berdiam diri di baris shof. Kebetulan, Masjid Taqwa hari ini ada jadwal pengajan. Mereka pun menyimak tausiyah hingga selesai.
“Kami memulai safari subuhan sejak 7 tahun lalu,” terang Bagian Penjadwalan Masjid, Tulus Van Shahaiba kepada ZonaJogja.Com, hari ini (22/6/2024).
Sekadar diketahui, Bikers Subuhan Jogja (BSJ) lahir di Yogyakarta, 27 Juli 2017. Dan, Hari ini adalah subuhan ke-278 sejak BSJ berdiri.
BERITA LAIN: BPPS Gelar Famtrip, Genjot Pariwisata di Sleman Barat, Desa Wisata jadi Daya Tarik
Semula, anggotanya hanya beberapa orang. Mereka subuhan setiap hari sabtu.
Masjid yang didatangi berbeda-beda. Aktivitas BSJ mengundang daya tarik masyarakat.
Singkat cerita. Sampai hari ini, anggotanya berjumlah ratusan orang. Mereka berasal dari Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunungkidul.
Latarbelakang pekerjaan juga berbeda-beda. Mulai wirausaha, pegawai swasta, guru, polisi, anggota TNI, pedagang, buruh, mahasiswa hingga kalangan profesional.
Sejak 2017 hingga 2019, kegiatan safari subuhan bisa diikuti 150-200 jamaah.
Tapi, saat Indonesia diguncang pandemi Covid19, kegiatan safari subuhan ditiadakan.
BERITA LAIN: Unggul di Survei LKPI, Sudaryono jadi Pilihan Masyarakat Jateng pada Pilgub 2024
Lalu, shalat subuh berjamaah dimulai lagi setelah kondusif. Sampai hari ini, anggota BSJ yang bergabung berkisar 80-90 orang.
Penjadwalan masjid yang akan didatangi telah diinformasikan seminggu sebelumnya kepada anggota melalui grup whatsapp.
“Jika tidak semua anggota bisa ikut safari shalat subuh, karena ada faktornya. Misalnya sedang ada acara di luar kota, sakit atau faktor lain,” jelas Tulus.
Apa syarat bila ingin bergabung menjadi anggota BSJ? Tulus mengatakan tidak ada.
Hanya bangun pagi. Memiliki sepeda motor, lalu tiba di lokasi masjid sebelum berkumandang adzan subuh.
BERITA LAIN: Jadi Khatib di Gowongan, Afnan Hadikusumo Ingatkan soal Keikhlasan
Setelah shalat subuh berjamaah, biasanya dilanjutkan dengan sarapan pagi. Menunya berbeda-beda.
Sumber pendanaan untuk pengadaan konsumsi bisa dari iuran anggota atau donatur.
“Intinya kami tidak ingin merepotkan masjid yang kami datangi,” tutur Tulus.
Salah satu donatur yang selalu berpartisipasi adalah Subur, warga Manisrenggo, Klaten, Jateng.
Pria yang sehari-harinya menjadi pedagang ini selalu menyediakan konsumsi bagi BSJ.
Subur membawa sendiri konsumsi ke lokasi masjid yang didatangi BSJ. (*)