ZonaJogja.Com – Duka mendalam masih dirasakan keluarga besar Joxzin Lawas setelah kepergian Ifan Kurniawan pada 22 Juni lalu.
Ifan Kurniawan yang akrab disapa Ifan Ho adalah pendiri, sekaligus ketua Genk Joxzin waktu itu.
Ada juga yang memanggil “Siho”. Itulah sebabnya, anak-anak muda waktu itu mengenal Ifan Ho sebagai ketua Joxzin.
Pada era tahun 1980 hingga akhir tahun 1990an, nama Genk Joxzin begitu populer. Namanya diidentikan dengan kehidupan jalanan di Kota Yogyakarta.
BERITA LAIN: PTMSI Sleman Gelar Kejurkab, Diikuti 124 Atlet dari 32 Klub
Apa itu Joxzin? Joxzin singkatan dari Joxo Zinting. Kelahiran Genk Joxzin tidak terlepas dari peran Ifan Ho.
Joxzin memang memiliki nama besar. Disegani di kalangan genk-genk anak muda.
Peran Ifan Ho mampu menghimpun, sekaligus memimpin anak-anak muda “bandel” dari berbagai SMA negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta.
Anggotanya mencapai ratusan orang. Mereka terkoodinir dengan baik. Hubungan antar-anggota juga terjalin dengan baik.
Sampai hari ini, keluarga besar Joxzin tetap menjalin silaturahmi. Mereka juga memberi penghormatan terakhir kepada Ifan Ho pada acara pemakaman Minggu lalu.
BERITA LAIN: Kenangan Ke Kinahrejo Naik Bus Baker, Turun Wisata Kaliurang, Jalan Kaki Melewati Hutan Gelap
Ifan Ho menghembuskan nafas terakhir pada Minggu pukul 17.30 di rumahnya Namburan Kidul, Kapanewon Keraton.
Meninggal pada usia 55 tahun akibat sakit jantung dan asam lambung yang sudah satu tahun diderita.
“Adik saya kena serangan jantung. Sudah setahun ini sakit,” kata Muhammad Tauhid, kakak kandung Ifan Ho.
Ifan Ho meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. Yakni, Amadea Mareza Ifananda (28), Auralia Remirza (25) dan Adhiza Bintang Ifananda (21) serta 2 orang cucu.
Pendiri Joxzin dikebumikan di Makam Dongkelan Kauman (24/6/2024). Ratusan pelayat yang rata-rata anggota Joxzin berkumpul melepas kepergian Ifan Ho selama-lamanya.
BERITA LAIN: Ungkap Fakta Sebenarnya, MAN 1 Yogyakarta Justru Ingin Segera Bertemu ORI DIY
Tampak Imam Gandung, Sigit Kiyer, Meydianto, Asmuni, Rahmadi, Endardi Bendut, Rudi Sinarmas, Yoyock Suryo, Fauzan Rock.
Lalu, Johan Wahyu, Adji Juli, Hery Sotong (Brigade Joxzin), Giyarno Kuncung, Gus Afis (Kulonprogo), dan perwakilan Joxzin Muntilan-Magelang, Ferry Sudaryanto.
“Saya sangat berduka kehilangan Siho,” ujar Ketua Joxzin Lawas, Sigit Purnomo Kiyer.
Imam Gandung, pendiri Joxzin lain juga mengungkapkan kesedihan dan duka mendalam. Padahal, Joxzin Lawas sedang intens-intensnya menata organisasi.
BERITA LAIN: Pelajar MAN 1 Yogyakarta Pentas Drama Pakai Bahasa Inggris, Sukses Mainkan Lakon Ramayana
“Kami akan move on menjadikan Joxzin Lawas sebagai komunitas sosial yang bermanfaat di masyarakat. Ini upaya kami untuk menghapus stigma negatif mantan anak genk,” kata Gandung.
Sedangkan Yoyock Suryo, MC khusus Joxwas mengatakan, sosok Ifan Ho adalah seorang legenda di kalangan genk Yogyakarta.
“Meski tidak setenar sosok Kang Bahar di sinetron Preman Pensiun, sosok Siho adalah tokoh yang disegani sebagai pendiri dan mantan ketua genk legendaris di Yogyakarta,” kata Yoyock. (*)