YOGYAKARTA – Kementrian Kesehatan menyebutkan kecenderungan mutasi COVID-19 varian Delta menyerang anak milineal di bawah usia 18 tahun.
Penularan virus Delta lebih cepat. Namun tingkat keganasan masih diteliti. Sumadiono menambahkan anak-anak juga memiliki potensi untuk menularkan virus kepada orang lain.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY, dr Sumadiono mengatakan keparahan dan kematian karena COVID-19 pada anak lebih rendah daripada dewasa.
“Tetapi anak-anak dapat menularkan orang lain, terutama keluarga dan siapa saja yang kontak erat. Termasuk dewasa dan manula dengan komorbid maupun tidak,” jelas Sumadiono kepada wartawan dalam jumpa pers daring (26/6/2021).
Berikut rekomendasi IDAI DIY menyikapi lonjakan kasus COVID-19:
- Semua jenis kegiatan anak dilakukan secara daring, sekolah tatap muka ditunda.
- Imunisasi rutin tetap dilakukan untuk mencegah wabah penyakit menular lain.
- Bila ada orang yang sakit supaya jangan mengasuh anak di rumah.
- Bila ada anak sakit, disarankan konsultasi ke dokter secara daring.
- Jika aktivitas di luar, hindari area dengan ventilasi tertutup. Hindari risiko kontak erat.
- Memantau tumbuh kembang dan aspek psikologis, bila perlu kosultasi kepada dokter.
Sumadiono juga mengingatkan agar masyarakat menerapkan prokes 6M secara disiplin. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman dengan orang lain, menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. (aza/asa)
