ZonaJogja.Com – Bocah balita sakit diare di Kota Yogyakarta sejak Januari hingga September 2023 tercatat sebanyak 1.012 kasus.
Sementara 5.183 kasus terjadi pada usia 5 tahun. Angka ini berdasarkan data aplikasi SiHepi (Sistem Informasi Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan).
“Diare masih menjadi masalah kesehatan di Kota Yogyakarta,” kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr Endang Sri Rahayu, hari ini (17/10/2023).
Kata Endang, kasus diare secara rutin dan simultan dilaporkan seluruh puskesmas melalui aplikasi SiHepi.
BERITA LAIN: Ribuan Bakpia akan Dibagikan Gratis, Cek Tanggalnya
Data selanjutnya divalidasi secara berkala setiap satu semester. Verifikasi data untuk memastikan validitas kasus dan keperluan analisis dalam pencegahan dan pengendalian diare.
Pada semester kedua, validasi data dilaksanakan 10 Oktober 2023.
Validasi dihadiri seluruh programmer diare di 18 puskesmas, programmer diare Dinas Kesehatan.
Selain validasi data diare, juga update pengetahuan tentang tatalaksana diare pada anak.
BERITA LAIN: AB Ningrat Temui Pengurus DPW PKB DIY, Sigit Sugito: Masyarakat Ingin Perubahan
Juga menekankan pentingnya ASI eksklusif dan imunisasi untuk mencegah kejadian diare yang berat.
“Pada semua kasus diare harus diberikan oralit dan zinc,” kata Endang.
Cara ini mencegah risiko dehidrasi dan perburukan akibat diare. Endang mengatakan, cakupan pemberian oralit dan zinc masih diangka 77,6 persen dari target 100 persen. (*)