YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Mengantisipasi dibagikannya daging kurban yang tidak sehat, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta melakukan pemantauan.
Di Kalurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, misalnya. Dua petugas menyambangi tempat penyembelihan hewan kurban di Masjid Poesaka Notoprajan.
Petugas melihat langsung proses penyembelihan, pemisahan, hingga pengemasan daging.
Petugas juga meminta informasi kepada sejumlah panitia perihal teknis pembagian daging kurban.
BERITA LAIN: Gelar Shalat Idul Adha, Warga Muhammadiyah Penuhi Lapangan dan Ruang Publik
“Kami memberi apresiasi terhadap panitia di sini. Semua sudah sesuai anjuran pemerintah,” ujar petugas bernama Sita. Ia bersama Isti, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Misalnya, kotoran dari hewan yang disembelih langsung dibuang di tanah. Alasannya, agar jeroan dan kotoran tidak mencemari sungai, meski jarak dengan lokasi penyembelihan jauh.
Selain itu, jeroan juga sudah direbus sebelum dibagikan. Dibagikan secara terpisah dari daging.
Panitia juga memenuhi permintaan dari Pemkot Yogyakarta agar daging tidak dibungkus dalam plastik warna hitam.
Pemisahan daging dari tulang juga menggunakan alas terpal atau plastik.
BERITA LAIN: UMBY Buka Sekolah Alam Berbahasa Inggris, Targetnya Anak-Anak Mahir Cas Cis Cus
Penanganan daging dan kemasan sesuai anjura. Tidak pakai plastik warna hitam. Penanganandagiung pakai alasa.
Bagaimana dengan kondisi daging? Sita dan Isti mengatakan, daging yang akan dibagikan dalam kondisi sehat.
Petugas tidak menemukan cacing dalam hati. Hewan ternak yang disembelih dalam kondisi sehat.
“Yang jelas ada bukti telah divaksin,” kata Sita.
Sita berharap prestasi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini bisa dipertahankan.
Syukur bisa menjadi contoh bagi tempat penyembelihan di lokasi lain. (*)
