Wisata

Kisah Warga Delanggu yang Telah Menetap 25 Tahun di Jepang

148
×

Kisah Warga Delanggu yang Telah Menetap 25 Tahun di Jepang

Sebarkan artikel ini
EKO ASTUTI: Jadi warga Jepang. (istimewa)

JEPANG – Ini adalah kisah Eko Astuti, warga Delanggu, Klaten, Jawa Tengah yang kini hidup di Jepang.

Wanita lulusan akademi pariwisata di Solo ini telah menetap di negara “matahari” selama 25 tahun lebih.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Nggak terasa. Sudah seperempat abad saya tinggal di Jepang,” kata Eko kepada ZonaJogja.Com.

Eko menetap di sana setelah dinikahi warga Jepang tahun 1996. Saat ini, ibu dari dua gadis ini tinggal di  Kota Osaka. Lokasinya tidak jauh dari  Kyoto.

Meski memiliki mobil yang nyaman ditumpangi, Eko dan keluarganya lebih sering memanfaatkan transportasi umum jika bepergian.

Salah satu moda transportasi yang disukai adalah kereta api.

BACA JUGA: Akan Ada Masa Berhenti Menanyakan Keadaan

“Hampir semua warga Jepang selalu menggunakan kereta api sebagai transportasi umum,” ujarnya.

Seperti diketahui, Jepang adalah kota metropolis. Banyak gedung pencakar langit. Transportasi udara, kendaraan darat dan laut selalu beroperasi. Selalu dipenuhi penumpang.

“Hanya saat ini, suara pesawat jarang terdengar di atas rumah saya. Mungkin karena pandemi virus corona belum berakhir,” katanya memberi alasan.

Jepang juga kota pariwisata. Negara ini mengalami empat musim. Yakni, spring (bunga), panas, autumn (menguning, memerah, gugur), dan dingin (salju).

Empat musim ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Jepang.

BACA JUGA: Renang Di Sini Menyenangkan Sekali

Salah satu tempat aduhai adalah  pemandangan bunga ajisai. Bunga ajisai dalam bahasa Indonesia ada yang menyebut bunga bokor, pecahseribu, dan pancawarna.

“Tapi kata Harry Porter, itu bunga hydrangea,” kata Eko bercanda.

Bunga ajisai berbunga di awal musim panas atau saat pergantian musim, dari musim bunga ke musim panas.

Saat pergantian musim biasanya hujan beberapa minggu. Saat itulah bunga ajisai tumbuh subur dan bunganya bermekaran.

Kuil Mimurotoji dan kuil  Fujimoriin di Kyoto. Lalu, kuil Hasedera dan kuil Ganzenji di Nara, terkenal dengan bunga Ajisainya.

Empat kuil ini letaknya di pegunungan. Kecuali kuil fujimurain. Kuil Fujimurain letaknya di kota. (nik/asa)