YOGYAKARTA – Menjalani peradaban baru diwarnai perubahan fundamental. Konsekuensinya, cara berpikir dan bertindak para pejabat di lingkungan Pemda DIY harus diubah.
“Saya mencoba mengenalkan perubahan cara berpikir,” kata Gubernur Sultan HB X pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrasi dan Pengawas di Gedhong Pracimasana, Kepatihan, hari ini (7/10/2021).
Kata Sultan, perubahan itu dari berpikir linier-kognitif ke lateral-inovatif. Berpikir linier-kognitif beraliran lurus, urut, sistematis dan prosedural.
Sedangkan cara berpikir lateral-inovatif adalah metode berpikir yang menitikberatkan pada perubahan konsep dan persepsi.
“Di sinilah arti pentingnya perubahan mindset. Sudah semestinya DIY layak menjalani,” pinta Sultan.
BACA JUGA: Investor Bangun Sendang Mulyo Fantasy di Sleman, Siap jadi Destinasi Wisata Unggulan
Pemda DIY saatnya mempraktekkan sinergi silang antar-OPD. Silang manajemen yang kompleks harus bisa disimplifikasi secara sederhana.
Sinergi tersebut akan mudah dimengerti dan dijalankan setiap OPD dalam kerja tim untuk bergerak dalam satu visi dan kesamaan arah.
“Jangan harap bisa menjalankan smart province bila basis semangatnya egoisme OPD. Hasil kerjasama, sinergi dan integrasi akan lebih efektif dan cepat tercapai,” terang Sultan.
Sementara itu Sultan minta Kepala BPKA DIY, Wiyos Santoso melaksanakan anggaran bisa lebih lancar, tanpa kendala administratif yang selalu menjadi perdebatan birokratis.
Sultan berharap, perdebatan birokratis segera dicari solusi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Jika ingin berubah, harus secepatnya ada solusi yang akuntabel. (*/asa)