SLEMAN, ZonaJogja.Com – Pernah mengalami mata merah atau belekan? Penyakit ini merupakan gejala konjungtivitis karena peradangan pada selaput mata yang melapisi permukaan bola mata.
“Konjungtivis ini paling sering terjadi disebabkan oleh infeksi virus yang penularannya cenderung cepat, terlebih yang dikarenakan adenovirus,” kata Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Tri Winarti SpM.
Selain dipicu infeksi virus, konjugtivitis disebabkan infeksi bakteri. Misalnya gonorrhea atau klamidia.
Lalu, konjungtivitis karena reaksi alergi dengan pemicu yang beragam, mulai kotoran, debu, bulu hewan, maupun tungau.
Konjungtivitis yang disebabkan infeksi virus biasanya menimbulkan gejala mata merah disertai rasa gatal, mengganjal, berair hinggga belekan.
BERITA LAIN: 20 Pegawai Lulus Seleksi Administrasi, Berebut 4 Jabatan di Pemkot Yogyakarta
Tapi, penyakit ini tidak mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan.
“Gejalanya hampir sama dengan peradangan pada kornea mata berupa mata merah dan berair. Penyakit ini bisa mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan. Sementara konjungtivitis tidak,” terang Winarti.
Konjugtivitis karena infeksi virus mudah menular, sehingga perlu penanganan pencegahan.
Antara lain menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan tidak menyentuh mata secara langsung.
Tidak berbagi barang pribadi seperti handuk dengan orang lain.
“Kalau mengalami belekan sebaiknya tidak usah ngantor untuk menghambat penularan. Saat di rumah juga karantina,” tuturnya.
BERITA LAIN: Pantau Sapi dan Kambing, Ditemukan Penyakit Enteritis dan Pink Eye
Winarti mengimbau masyarakat tidak melakukan self diagnose saat mengalami mata merah.
Penanganan yang kurang tepat dapat memperparah infeksi. Bahkan merusak korena mata.
Jangan membeli obat tetes sembarangan, karena ada yang mengandung campuran steroid.
Pasalnya, jika ada luka bisa merusak kornea mata. (*)