ZonaJogja.Com – Sebanyak 33 perupa dari berbagai kota di Indonesia pameran lukisan di Aula Stasiun TVRI Yogyakarta Jalan Magelang KM 4,5.
Pameran memperingati ulang tahun TVRI ke-59 ini dibuka Kepala Stasiun TVRI Yogyakarta, Budi Kurniawan, didampingi perwakilan pecinta seni, Christina Anggriyani.
Budi dan Christina mengungkapnya perlunya peningkatan kolaborasi antara TVRI dengan seniman.
“Kami siap menggelar kegiatan pameran lukisan secara rutin,” ujar Budi saat memberi sambutan.
Budi mengatakan, TVRI Yogyakarta menggelar banyak kegiatan seni budaya. Ada lomba mewarnai, wayang kulit dan pameran lukisan.
BERITA LAIN: LPS Datang, Petani di Kabupaten Wonogiri Senang
TVRI Yogyakarta selalu berkomitmen mengembangkan budaya dan seni. Itulah sebabnya, merayakan Ambal Warsa ke-59, TVRI Yogyakarta berkolaborasi dan bersinergi dengan seniman.
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Agus Sudibyo berharap kegiatan serupa bisa diselenggarakan secara rutin tanpa harus menunggu saat ulang tahun.
“Dewas mengapresiasi langkah TVRI Yogyakarta menggandeng seniman memanfaatkan ruang publik di TVRI,” kata Agus.
Karya-karya para seniman yang dipajang hingga 31 Agustus mendatang, menggambarkan perasaan, pemikiran, dan pengalaman pribadi para perupa memaknai usia yang terus bertambah.
Karya perupa Yoyok S, misalnya. Ia memajang lukisan bertema Angkringan. Pasalnya, program tayangan Angkringan merupakan wujud kedekatan TVRI Yogyakarta dengan seniman.
BERITA LAIN: Pemkot Yogyakarta Buka Lowongan PNS, Dibutuhkan 10 Orang, Gaji Rp 2,6 – 6,7 Juta Per Bulan
Lalu lukisan Yoset Wibowo yang menggambarkan seorang bocah mengagumi Gatotkaca pada acara di televisi.
Perupa asal Wonosobo, Moega Anugri melalui karya bertema Jendela Regenerasi, mem-visualkan anak-anak menikmati tayangan televisi.
Pameran juga memajang karya perupa Wasis Subroto (Alih Generasi), Raden Raharjo (Blangkon), Erwan Widyarto (Symbl of Loyalty), Dewantoro Purbo Gesang (Kentongan Banyumas), Munawir (Menuju Masjid) dan Riyoto (Pengabdian).
Lukisan Symbol of Loyalty karya Erwan menggambarkan seorang abdi dalem sepuh dengan visual logo Hobo. Ia ingin menggambarkan kesetiaan pengabdian seorang abdi dalem Kraton Yogyakarta.
Perwakilan pecinta seni, Christina Anggriyani berharap dukungan dari TVRI lebih ditingkatkan.
“Sehingga seniman leluasa berkarya tanpa memikirkan hal lain di luar karya,” katanya. (*)