ZonaJogja.Com – Gua Kiskendo adalah geowisata di Kulon Progo. Gua di perbukitan Menoreh ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Wisata Budaya.
Konon, gua yang terletak di Jatimulyo, Girimulyo ini menjadi tempat pertarungan Raja Kiskendha, Mahesasura bersama patih Lembusura melawan Subali dan Sugriwa.
Subali dan Sugriwa adalah kakak adik yang diperintah dewa merebut Dewi Tara yang diculik Mahesasura.
Tak hanya mitos pewayangan. Cerita turun-temurun mengisahkan seorang laki-laki bernama Ki Gondorio pernah bertapa di Gua Kiskendo pada abad 17.
BERITA LAIN: RSUD Kota Yogyakarta Operasikan Aplikasi RS Jogja Mobile, Akses Layanan Kesehatan jadi Makin Mudah
Ki Gondorio bermimpi diberi petunjuk supaya menamai 15 lokasi dalam gua. Yakni, Sepranji, Selumbung, Gua Seterbang, Keraton Sekandang, Lumbung Kampek, Padasan, Babat Kandel, Sawahan, Pertapaan Kusuman, Lidah Mahesosuro, Pertapaan Tledek, Pertapaan Santri Tani, Pertapaan Subali, Selangsur, dan Sumelong.
Gua Kiskendo resmi dibuka menjadi destinasi wisata tahun 1987. Waktu itu, gua dengan kedalaman 1,5 kilometer dalam perut bumi ini dikelola Dinas Pariwisata DIY.
Singkat cerita. Pada tahun 2005, pengelolaan dan pengembangan Gua Kiskendo diserahkan ke Pemkab Kulon Progo.
Sejak intensif dikenalkan kepada publik, Gua Kiskendo semakin dikenal. Dikunjungi wisatawan domestik dari berbagai berbagai daerah di Indonesia. Diminati turis mancanegara yang sedang berwisata ke Indonesia.
BERITA LAIN: Preorder Dibuka! BESPOKE AI Laundry Combo, Solusi Inovatif Mencuci
Melihat potensi Gua Kiskendo sebagai destinasi wisata andalan, Dinas Pariwisata Kulon Progo terus menggelontorkan program strategis dalam sektor pariwisata.
Tahun 2021 dibangun patung Sugriwa – Subali yang dibiayai Dana Keistimewaan.
“Instalasi karya seni ini untuk merevitalisasi Gua Kiskendo semakin diminati wisatawan, sekaligus mempromosikan pariwisata berbasis budaya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito SSn MA.
Disusul penataan lanskap, termasuk melengkapi sarana prasarana pendukung. Itulah sebabnya, fasilitas di Gua Kiskendo melegakan pengunjung.
Disediakan parkir kendaraan yang luas, tempat istirahat di pendopo, masjid, dan toilet. Juga ada paket wisata susur gua, camping ground, jemparingan, dan permainan paint ball.
BERITA LAIN: Siapa Paslon yang Panen Suara di Pemilihan Walikota Yogyakarta? | oleh: Azam Sauki Adham
Pada tahun 2022, Dinas Pariwisata Kulon Progo melakukan revitalisasi amphitheater bertaraf internasional.
Biaya pembangunan sebesar Rp 5,7 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan.
Amphitheater menjadi lokasi digelarnya sendratari Sugriwa Subali. Tarian kolosal sekitar 1 jam ini melibatkan puluhan penari lokal Kulon Progo. Pergelaran tari Sugriwa-Subali ini dilaksanakan sebulan sekali.
“Tarian diangkat dari cerita Sugriwa dan Subali yang diberi tugas Bethara Indra untuk menyelamatkan Dewi Tara dari Mahesasura dan Lembusura,” ujar Joko.
Joko mengatakan, program fisik dan non fisik di Gua Kiskendo, termasuk obyek wisata lain, untuk mewujudkan Kulon Progo sebagai pariwisata kolaboratif berbasis budaya, berkelanjutan dan berkelas dunia.
BERITA LAIN: Afnan-Singgih Unggul pada Survei IPDA, Begini Harapan Warga Kota Yogyakarta
Dampaknya, jumlah kunjungan wisatawan ke Kulon Progo terus bertambah setiap tahun. Pendapatan retibusi juga meningkat.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan di Kulon Progo tahun 2018 hingga 2023, terdapat 10 besar obyek wisata yang banyak didatangi wisatawan.
Tak hanya menjadi tempat wisata alam yang menyenangkan. Gua Kiskendo juga bisa menjadi lokasi penelitian. Pasalnya, Gua Kiskendo menjadi salah satu gua karst yang tinggi di Pulau Jawa dengan elevasi 700 meter di atas permukaan air laut.
BERITA LAIN: Semakin Lengkap! Bank Mandiri Tambah Jangkauan Transfer Valas hingga 17 Mata Uang Asing
Ditemukan kontak formasi batuan yang umurnya berbeda. Yakni, batuan andesi berumur 15-23 juta tahun dan batu gamping Formasi Jonggrangan yang berumur 5-15 juta tahun.
Gua Kiskendo juga disebut-sebut merupakan rekaman penting berakhirnya masa gunung api purba OAF dan pengangkatan batuan carbonat platform Formasi Jonggrangan.
Joko berharap optimalisasi Gua Kiskendo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Wisata Budaya bisa mengundang wisatawan lebih banyak lagi.
Sendratari Sugriwa-Subali yang disuguhkan sebulan sekali bisa menjadi sarana pelestari budaya, sekaligus memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
BERITA LAIN: LPS Percepat Pembayaran Klaim Simpanan Nasabah Bank yang Dilikuidasi
Hanya, tarian kolosal di Gua Kiskendo selama tahun 2024 diliburkan karena sedang ada pembangunan di kawasan wisata.
Pasalnya, proyek pembangunan gedung amphitheater sedang dinilai Inspektorat Daerah Kulon Progo.
Hanya, kapan Inspektorat akan menyampaikan penilaian tersebut, Joko tidak mengetahui.
“Intinya sudah ada probity audit dari Inspektorat Daerah. Dan, kami sudah memenuhi semua. Termasuk penataan air permukaan di luar amphitheater. Nanti kalau pembangunan telah selesai, sendratari Sugriwa-Subali kembali digelar,” terang Joko. (*)