YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Volume sampah pada hari biasa di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 370 ton per hari.
Namun, sampah yang dibuang ke TPST Piyungan sekitar 260 ton per hari. Ini karena sebagian sampah telah dikelola di bank sampah atau dipilah pemulung.
Saat libur Lebaran, volume sampah di Kota Yogyakarta naik sekitar 15 persen.
“Sudah tiga hari ini kami tidak bisa membuang. Maksimal kami paling lama bertahan lima hari. Sementara sampah kami simpan di truk-truk sampah di TPS dan depo-depo sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto (9/5/2022).
Sebagian TPS maupun depo masih bisa menerima pembuangan skala kecil. Misalnya 1 sampai 2 kantong sampah kecil.
Namun pembuangan sampah dengan gerobak agar tidak dibuang dulu. Faktor penyebabnya, sebagian TPS dan depo sampah sudah penuh.
Di Kota Yogyakarta terdapat 565 bank sampah. Tapi serapannya masih kecil. Yakni 2 persen.
Sugeng mengajak masyarakat agar memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan dan kulit buah dari rumah tangga yang bisa diolah menjadi pupuk.
Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, botol bisa dijual ke bank sampah maupun pengepul.
“Kalau belanja ke toko kurangi menggunakan kantong plastik. Kami akan berupaya mengurangi dengan regulasi peraturan walikota,” kata Sugeng.
Pemkot Yogyakarta juga sedang mencari lahan sebagai tempat pembuangan sampah transisi.
Sebelumnya, Wawali Heroe Poerwadi meminta warga Kota Yogyakarta menyimpan sampah hingga pengiriman ke TPST Piyungan bisa selesai.
Pasalnya, kemampuan TPS dan depo-depo sampah di Kota Yogyakarta hanya mampu menyimpan sampah sampai 3 hari.
“Harapan kami, tolong tahan dulu dua sampai tiga hari,” permintaan ini disampaikan Wakil Walikota Heroe Poerwadi, 8 Mei lalu.
Heroe mengatakan, volume sampah meningkat signifikan selama libur lebaran. Jumlah wisatawan pemudik melebihi dari prediksi, dan jauh dari kapasitas tempat sampah.
“Kami sudah tingkatkan proses pengambilan sampah dari tiga kali menjadi lima kali dalam sehari,” jelas Wawali.
Heroe berharap polemik TPST Piyungan bisa segera diselesaikan. Semua pihak terkait bisa melihat kepentingan lebih besar karena sampah menjadi persoalan bersama.
(aza/asa)