MAGELANG, ZonaJogja.Com – Tempat wisata satu ini pernah booming pada tahun 2017. Namanya Grenden. Lokasinya di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Namanya populer dan menasional. Sempat nenjadi destinasi wisata alam yang disukai para wisatawan domestik dari berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
Panorama Grenden memang luar biasa. Banyak yang jatuh hati. Lokasinya berada di lereng Gunung Merbabu.
Dari tempat ini bisa melihat Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Andong dan gunung-gunung lain di Jawa Tengah.
Pengunjung juga bisa memandang ngarai yang indah. Menyambut datangnya kabut pada siang hari. Para wisatawan juga dimanjakan dengan lautan pohon pinus merah.
Ketenaran Grenden memberi dampak positif bagi perekonomian penduduk. Warga berdagang apa saja. Mulai minuman, makanan kecil hingga makanan berat.
Sementara anak-anak muda menggeluti bisnis jasa foto. Belum termasuk pendapatan dari parkir kendaraan. Kesejahteraan warga mulai meningkat.
Namun masa keemasan Grenden berakhir. Pengunjung terus merosot. Dari ribuan orang per hari menjadi ratusan. Lalu, turun menjadi puluhan orang.
Sekarang, pengunjung yang datang per hari bisa dihitung jari. Pada Lebaran kemarin, pengunjung tidak lebih dari 500 orang. Padahal, pada Lebaran 2016 hingga 2018, Grenden panen pengunjung.
Pasca puting beliung yang memporak-porandakan kawasan Grenden pada Oktober 2019 membuat angka pengunjung terus menurun.
Sebenarnya Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) telah memberi atensi kepada Grenden. Mulai pembangunan tempat ibadah, tempat berdagang masyarakat, hingga penambahan spot.
Namun, peran TNGM tidak banyak mengubah keadaan. Terakhir, Bumdes Pogalan juga telah memberi atensi untuk pertumbuhan angka wisatawan Grenden.
Tetapi, nasib Grenden belum berubah. Sepi pengunjung. Hanya beberapa pengunjung yang datang. Bukan untuk berwisata, melainkan mendaki puncak Merbabu.
Pada Lebaran kali ini setidaknya 12 pendaki menuju puncak Merbabu melalui basecamp Grenden.
Sekadar mengingatkan, sebelum Grenden dikelola TNGM, tempat berhawa dingin ini menjadi idola bagi para pendaki. Pasalnya, medan menantang.
Pemandangannya aduhai. Jarak tempuh juga dekat dibandingkan jalur pendakian yang lain.
(aza/asa)