Wisata

Diresmikan Tahun 2016, Begini Kondisi Jembatan Mangunsuko Sekarang

124
×

Diresmikan Tahun 2016, Begini Kondisi Jembatan Mangunsuko Sekarang

Sebarkan artikel ini
BUTUH SENTUHAN: Kondisi Jembatan Gantung Mangunsuko sekarang. (azam/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com –  Jembatan Mangunsuko. Ini adalah jembatan gantung yang berada di  Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Jembatan gantung  ini sempat ngehits setelah diresmikan tahun 2016. Setiap hari dikunjungi puluhan hingga ratusan orang dari berbagai daerah di Jawa Tengh dan DIY.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Mereka datang menggunakan sepeda onthel dan sepeda motor. Ada pula yang membawa mobil pribadi.

Tapi, pengunjung yang membawa mobil harus diparkir jauh dari jembatan. Karena jembatan ini khusus hanya bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

BERITA LAIN: UAD Wisuda 2.343 Orang, 1.415 Lulusan Raih Predikat Cumlaude

PRASASTI: Peresmian Jembatan Gantung Mangunsuko di Kabupaten Magelang, JAwa Tengah. (azam/zonajogja.com)

Jembatan gantung  ini membentang sepanjang 120 meter di atas Sungai Senowo.

Jembatan dengan lebar sekitar 2 meter ini menghubungkan Desa Mangunsuko dan Desa Sumber. Hanya bisa dilewati satu sepeda motor. Itupun harus bergantian.

Bila ada warga yang mengendarai sepeda motor dari arah Desa Mangunsuko, pengendara dari Desa Sumber harus berhenti di pintu jembatan. Begitu sebaliknya.

Tak mengherankan bila jembatan ini sempat viral. Menjadi obyek selfie. Pasalnya, pemandangannya memang cantik.

BERITA LAIN: Afnan-Singgih Unggul pada Survei IPDA, Begini Harapan Warga Kota Yogyakarta

TAK TERAWAT: Kondisi pintu masuk jembatan. (azam/zonajogja.com)

Dari jembatan ini bisa menyaksikan  sabo bertingkat tiga sebagai penahan material dari lereng Gunung Merapi.

Dari kejauhan, sabo ini seperti air terjun kecil. Bila cuaca sedang cerah, pengunjung tak hanya bisa melihat ngarai yang cantik.  Tapi, juga bisa menyaksikan panorama Gunung Merapi.

Kini, jembatan gantung Mangunsuko tak seramai dulu. Jikapun ada pengunjung, jumlahnya tak sebanyak setelah diresmikan 8 tahun lalu.

Yang terlihat sekarang hanya warga mengendarai sepeda motor yang membawa rumput untuk ternak sapi.

“Sebenarnya tempat ini bagus. Sayang kalau tidak diberdayaka lagi menjadi destinasi wisata,” ujar Yani, warga Yogyakarta. (*)