BANTUL, ZonaJogja.Com – Ingin membuat syal dari proses ecoprint? Simaklah tutorial dari mahasiswa UNY, Rohmah Hasanatun Robbani yang akrab disapa Ratu.
Kata Ratu, membuat syal diperlukan kain yang jatuh. Karena itu digunakan jenis kain santung mirip sutera, namun harganya terjangkau.
Alat dan bahan yang diperlukan adalah kain santung dan trash bag. Juga dilengkapi berbagai macam daun seperti daun kenikir, daun jati atau daun kersen.
Jangan lupa sodium asetat, bahan pewarna alam berupa kayu secang, air, ember, tali rafia, panci pengukus dan kompor.
“Serta bahan pengunci warna yaitu tawas dan tunjung,” kata Ratu seperti dilansir uny.ac.id.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik ini menjelaskan, kain yang digunakan perlu ditreatment dulu.
Ini agar dapat menerima zat warna dengan baik melalui proses mordanting serta pewarnaan alami dengan secang.
Bagaimana cara membuat ecoprint? Pertama, bentangkan kain yang sudah ditreatment di atas trash bag.
Lalu, tempelkan daun dengan membentuk pola pada kain. Diusahakan daun tidak keluar dari kain.
Selanjutnya, tutup kain yang telah diberi daun dengan trash bag, sehingga semua permukaan kain tidak terlihat. Kemudian gulung kainnya.
BACA JUGA:
- Juara Kejurda Bola Voli Pasir DIY Diborong Ganevo
- Dua Pemuda Menginspirasi, yang Satu Promo Keripik Getuk, yang Satunya Promosi Kota Yogyakarta
- Mau Bikin KTP Elektronik? Drivethru Saja, Ini Jadwalnya
- “Usahakan permukaan kain rata dan ditarik agar kencang sehingga pencetakan dedaunan akan utuh sempurna,” ujarnya.
Gulungan kain lalu diikat rafia. Lalu, dimasukkan panci untuk dikukus selama 2 jam.
Setelah dikeringkan,kain difiksasi dengan merendam pada air tawas atau air tunjung dengan perbandingan 1 liter air hangat dengan 14 gram bahan pengunci.
Bilas dan keringkan. Setelah kering, kain bisa digunakan sebagai syal yang gaul dengan bahan ekonomis.
(nik/asa)