YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Gegaraning Akrami, film yang diproduksi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta ditayangkan di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF).
Festival ini digelar di NonFrasa Gallery, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Bali, 29 Oktober lalu.
Pemutaran film disaksikan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti SSos MM. Juga dihadiri sutradara sekaligus penulis naskah, BW Purbanegara.
Gegaraning Akrami adalah film pendek berdurasi 22 menit. Mengisahkan tentang Ratih dan Bagas, anak muda milenial yang mencoba menjembatani kebutuhan modern dan tradisional saat mempersiapkan pernikahan.
Film ini menggambarkan generasi muda memaknai karya sastra lama dari perspektif berbeda.
BACA JUGA: Kolam Siap Panen Dikuras Pencuri, Kerugian Jutaan Rupiah
“Saya senang film Gegaraning Akrami bisa ditayangkan di UWRF. Festival ini menjadi gerbang film ini bertemu penonton yang tepat dengan apresiasi yang bagus,” kata BW Purbanegara.
Pemutaran Gegaraning Akrami tak hanya ditonton masyarakat Bali. Sejumlah wisatawan mancanegara juga menyaksikan film hingga selesai.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti SSos MM mengungkapkan Gegaraning Akrami merupakan upaya Pemkot Yogyakarta melestarikan sastra Jawa.
“Sastra daerah sedang menghadapi tantangan zaman agar tidak tergerus dengan budaya asing,” kata Yetti.
Film Gegaraning Akrami memadukan sastra Jawa tradisional dengan budaya modernitas anak muda kekinian dalam romansa percintaan.
BACA JUGA: Soto Harga Murah, Rasa Mewah, Hanya Rp 5 Ribu per Porsi
Mengapa diputar di Bali? Karena UWRF mampu menghadirkan pemerhati sastra dari berbagai belahan dunia.
UWRF merupakan festival sastra tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan Yayasan Mudra Swari Saraswati sejak 2004.
Setelah membersamai UWRF, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta berencana menggelar diskusi sastra Jawa dan Gegaraning Akrami.
Nantinya, Gegaraning Akrami akan ditayangkan di akun YouTube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta agar menjangkau audiens lebih luas. (*)