SLEMAN, ZonaJogja.Com – Mengawali tahun 2023, tayang film horor ala Indonesia. Judulnya Anak Titipan Setan. Film ini merupakan kolaborisasi antara Production House (PH) Jaman Studio, Maxstream, MediaHub dengan Perum Produksi Film Negara (PPFN).
Film ini diproduksi melalui model financing film antara off taker Maxstream via MediaHub dengan PPFN sebagai financing film company.
Kolaborasi PFN dengan Maxstream merupakan titik awal dari tahap transisi PPFN yang dulunya memproduksi film. Sekarang menjadi lembaga negara pembiayaan film.
“Harapannya ekosistem perfilman di Indonesia semakin maju dalam memberi kontribusi di dunia hiburan, pendidikan, budaya dan sosial,” terang Direktur Utama Perum Produksi Film Negara, Dwi Heriyanto B kepada wartawan, hari ini (14/1/2023).
Ke depan, PPFN berkomitmen membiayai 10 film secara matching fund bersama BUMN dan production house (PH).
Anak Titipan Setan merupakan film horor yang bercerita mengenai Putri yang harus kembali ke kampung halaman setelah mengetahui ibunya sakit.
BACA JUGA: Ada Kesamaan Aktivitas Gunung Merapi Setelah Letusan 1872 dan 2010, Ini Penjelasannya
Tapi, Putri harus menemui kenyataan. Ibunya telah bersekutu dengan iblis Jaran Penoleh.
Putri berkeinginan mengungkap misteri keluarga sebelum terjadi masalah lebih besar.
Lantas, bagaimana cara Putri mengungkap misteri tersebut? Mampukah menyelesaikan perjanjian dengan Jaran Penoleh?
Sutradara sekaligus penulis skenario, Erwin Arnada mengatakan film Anak Titipan Setan terinspirasi kisah nyata saat melakukan liputan jurnalistik di Jawa Tengah tahun 1994-1995.
“Saat liputan di Solo sampai Magetan, saya mendengar cerita tentang Jaran Penoleh,” ujar Erwin.
Jaran Penoleh adalah cara pesugihan dengan tumbal berat. Yakni, menumbalkan keluarga atau anak cucu setiap 10 tahun sekali.
Jaman Studio yang menjadi rekanan PPFN mengakui cerita Jaran Penoleh sangat menarik. Belum pernah diangkat dalam layar lebar.
“Kami berharap film ini diterima oleh masyarakat Indonesia. Film Anak Titipan Setan ini menjadi pengingat bahwa bersekutu dengan kuasa gelap bukan jalan keluar yang tepat,” ujar Executive Producer Jaman Studio, Soemijato Muin.
Film Anak Titipan Setan juga menjadi ajang kembalinya Gisella Anastasia di panggung layar lebar setelah vakum beberapa tahun.
Ini adalah debut film horor pertama bagi Gisel setelah banyak bermain di genre drama.
BACA JUGA: Santri Weekend di Ponpes Ar-Raudah Solo
Selain Gisella Anastasia, film Anak Titipan Setan juga dibintangi Ingrid Widjanarko dan Annisa Hertami.
Juga ada pemain dari Yogyakarta, seperti Annisa Hertami, Ibnu Gundul, Soeyik, Nano Asmorodono dan pemain cilik, Gabriel Bivolaru.
“Saya sudah beberapa kali bekerjasama dengan Erwin Arnada pada film Nini Thowok tahun 2018. Kedekatan inilah yang semakin meningkatkan kepercayaan diri agar bisa memerankan karakter Eyang Susana dengan baik,” ujar Inggrid.
Pengambilan gambar film Anak Titipan Setan menghabiskan waktu 17 hari di Desa Minggir, Godean, Sleman.
Salah satu lokasi yang digunakan adalah rumah Joglo yang dibangun sejak tahun 1980an.
Sementara itu, General Manager Telkomsel Suryanda Stevanus mengatakan konten orisinal genre horor hasil kolaborasi MAXstream bersama Film Negara dan Main Pictures semakin memperkaya daftar film horor berkualitas.
MAXstream akan terus membuka peluang lebih luas bagi insan kreatif tanah air untuk berkarya melalui aksi kolaborasi dalam menghadirkan beragam konten orisinal berkualitas.
“Kami ingin menjadikan MAXstream sebagai platform video terdepan pilihan masyarakat, khususnya penggemar film di Tanah Air,” kata Suryanda. (*)