tutup
Nasional

Warga Ponorogo Berebut Buceng Purak, 2 Pusaka dari Jaman Majapahit Dijamas

341
×

Warga Ponorogo Berebut Buceng Purak, 2 Pusaka dari Jaman Majapahit Dijamas

Sebarkan artikel ini
GREBEG SURO: Warga berebut buceng purak di Paseban Ponorogo. (ponorogo.go.id)

ZonaJogja.Com – Ribuan orang memadati  jalan-jalan yang dilewati  kirab hingga Paseban Alun-Alun Ponorogo, Jawa Timur.

Pada hari yang sama (18/7/2023) juga dilakukan jamasan pusaka yang dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Di depan lautan manusia, Bupati Sugiri meminta masyarakat Ponorogo mengingat leluhur.

‘’Ponorogo harus lebih baik. Terus introspeksi dari tahun ke tahun untuk kemajuan,’’ kata Bupati Sugiri.

BERITA LAIN21 Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta Dipamerkan, Ada Kereta yang Digunakan Sultan HB I

Ada tiga pusaka yang  menginap di kompleks makam Batoro Katong sebelum dikirab.

Yakni, Tombak Kyai Tunggul Naga, Angkin Cinde Puspita, dan Payung Kyai Songsong Tunggul Wulung.

Tombak Kyai Tunggal Naga sepanjang 2,75 meter. Sedangkan Payung Kyai Tunggul Wulung sepanjang 3 meter.

Dua pusaka ini berasal dari zaman Kerajaan Majapahit era Brawijaya V yang tak lain adalah ayah Batoro Katong.

Lalu, Angkin Cinde Puspita adalah kain centing dengan panjang sekitar tiga meter.

BERITA LAIN: Suka Ikan Hias? Kunjungi Jogja Agro Expo di Pasty, 21-23 Juli 2023

Kain ini  milik Batoro Katong. Dalam sejarahnya,  angkin  pernah dikenakan pendiri Kabupaten Ponorogo.

Usai jamasan pusaka, dilanjutkan buceng purak. Warga berebut hasil pertanian dan buah-buahan.

Buceng terdiri hasil pertanian, seperti jagung, terong dan kacang panjang. Dan, tentu saja buah-buahan.

Di ujung buceng ada ingkung ayam yang siap disantap. (*)

sumber: ponorogo.go.id