ZonaJogja.Com – Warga Padukuhan Kauman, Dadapayu, Kapenowon Semanu, Gunungkidul tak lagi resah.
Warga plong setelah didatangi mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).
Maklumah, penduduk Kauman masih mencemaskan penyebaran virus lato-lato dan penyakit antraks.
“Karena hampir semua penduduk di sini memelihara sapi,” jelas Dukuh Kauman, Tolu Riyanto.
BERITA LAIN: Sikapi Polemik Sampah, Warga Argomulyo Bikin Baju dari Koran
Adalah mahasiswa KKN PPM UMBY kelompok 8 yang membantu mengobati kekhawatiran penduduk mengenai virus lato-lato dan antraks.
Tak tanggung-tanggung. Agar sapi yang dipelihara warga tak terkena lato-lato dan antraks, mahasiswa menggelar empat kali pertemuan.
Total warga yang mengikuti pertemuan sebanyak 88 orang. Sementara jumlah sapi yang dipelihara warga di Padukuhan Kauman sebanyak 23 sapi.
“Kami ingin penduduk mengetahui cara merawat ternak, hingga memberi pakan dan cek rutin kesehatan ternak,” terang Ketua Kelompok 8, Agus Firmansyah.
BERITA LAIN: Hadiri Peringatan Hari Indonesia Menabung, Purbaya Berkisah Uang Celengan Dimakan Rayap
Kata Agus, antraks dan lato-lato biasanya muncul karena ternak tidak terawat. Kesehatan ternak tidak diperhatikan.
Pemateri Dian Novita Sari menjelaskan antraks merupakan penyakit yang disebabkan bakteri bacillus anthracis yang bersifat spora.
Penularan penyakit ini sangat cepat. Gejala antraks antara lain ditandai nafsu makan ternak hilang, ternak gelisah saat mengunyah.
Mukosa mulut terdapat bercak, lidah bengkak warna kebiruan, lidah keluar dari mulut, terdapat luka lokal di lidah, dan nafas terengah-engah.
BERITA LAIN: Lima Mahasiswa Berembug, Tongkol Jagung jadi Hiasan Dinding
Sementara lumpy skin disease (LSD) atau biasa disebut lato-;ato merupakan penyakit yang ditularkan vektor serangga.
Penyakit ini memiliki gejala infeksi pada kulit. Ternak mengalami demam, dan nafsu makan menurun.
Selama kegiatan KKN, mahasiswa didampingi Dosen Pembimbing Lapangan, Dody Tri Iwandana S Pd MOr AIFO. (*)