ZonaJogja.Com – Alhamdulillah. Sampai hari ini belum terkonfirmasi warga Kota Yogyakarta terkena cacar monyet.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus bekerja keras mewujudkan Yogyakarta bebas cacar monyet.
“Kami sudah melakukan promosi kesehatan dan pembekalan kepada dokter terkait cacar monyet,” kata Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, dr Rahmi Aryani.
Dinkes juga melakukan penguatan surveilans dengan penguatan sistem kewaspadaan dini.
Juga respon penemuan warga yang memiliki kriteria kasus cacar monyet melalui puskesmas dan rumah sakit.
BERITA LAIN: JCM Gelar Fantasia of November, Ada Pameran Mobil sampai Kuliner Ekstrim
Penguatan surveilans berbasis masyarakat tersebar di 45 kelurahan. Petugas surveilans mengumpulkan informasi, berita, rumor terkait kasus penyakit di masyarakat, termasuk cacar monyet.
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet masuk dalam kelompok zoonosis.
Yakni, penyakit yang bisa ditularkan melalui hewan ke manusia atau sebaliknya.
Secara klinis, gejalanya hampir sama dengan cacar air.
Bedanya, cacar monyet ada lesi cacar berupa benjolan berisi air atau nanah, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening.
Namun, penularan cacar monyet banyak berkembang antar manusia.
BERITA LAIN: Belajar Sejarah, Pelajar SD Muhammadiyah Balecatur Kunjungi Museum Soeharto
Penularan penyakit cacar monyet melalui sentuhan dengan orang maupun hewan yang terkena cacar monyet.
Penularan juga bisa melalui udara saat bicara tatap muka dan berhubungan seks dengan orang yang terkena cacar monyet.
“Karena virus bisa menular lewat udara, pencegahannya menggunakan masker,” kata Emma.
Emma berharap penularan cacar monyet tidak menyebar ke Kota Yogyakarta.
Ia menyarankan warga memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak terus dibudayakan.
Sementara daging yang dimasak dianjurkan harus benar-benar matang. (*)