ZonaJogja.Com – Ribuan pesepeda klasik menyemarakakan peringatan hari jadi ke-78 Pemdes Gilangharjo, 6 Oktober lalu.
Mereka datang dari Bantul, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman.
Juga ratusan pesepeda klasik dari berbagai kota di Jawa Tengah. Antara lain, Surakarta, Banyumas, Magelang, Purbalingga. Juga yang jauh-jauh dari Ngajuk, Jawa Timur.
Mereka membawa sepeda ke Bantul dengan kendaraan truk dan colt station. Sepeda yang dinaiki tata-rata usia sepeda di atas 50 tahun.
Salah satu pesepeda klasik yang ikut meramaikan acara ini adalah Komunitas Onthelis Djadoel Jogjakarta (Kodja).
BERITA LAIN: Telkomsel Sukses Gelar IndonesiaNEXT2024, Diikuti Ribuan Mahasiswa
Di tempat ini, ribuan goweser yang rata-rata berusia di atas 50 tahun ini ikut menyemarakkan peringatan ulang tahun Pemdes Gilangharjo yang dilaksanakan setiap Oktober.
Kali ini, peringatan hari jadi mengusung tema Memeteri Budaya Amrih Kuncaraning Praja. Dihadiri Lurah Gilangharjo, Pardiyono beserta perangat kampung, dan Ketua Komunitas Onthelis Djaodel Jogjakarta (Kodja), Oyok.
Pardiyono yang mengenakan kaos polo tshirt warna biru ini mengaku senang dengan kehadiran pesepeda dari Komunitas Onthelis Djaodel Jogjakarta (Kodja)
“Terimakasih telah ikut menyemarakkan hari jadi Pemdes Gilangharjo,” ujar Pardiyono dalam sambutannya di hadapan para goweser sepeda klasik.
BERITA LAIN: 1.100 Developer Ikuti BDD 2024 di Yogyakarta, Dorong Ekosistem Digital Inklusif dan Kompetitif
Usai sambutan, ribuan goweser diajak mengelilingi kampung-kampung di wilayah Desa Gilangharjo.
Pesepeda yang hadir pada acara ini mengaku senang. Selain berjumpa dengan pesepeda klasik dari berbagai kota, mereka bisa menikmati hari libur dengan bersepeda.
“Sepeda bareng adalah cara seduluran yang menyenangkan,” ujar Tribiyanto, pesepeda yang tinggal di Kapanewon Kasihan, Bantul. (*)