Bantul, ZonaJogja.Com – Warga Samben RT 01 Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu mendirikan paguyuban seni tradisional bernama “Warok Argomanggolo”.
Lahirnya “Warok Argomanggolo” adalah keinginan masyarakat Samben ikut melestarikan kesenian reog yang telah menjadi trademark Ponorogo, Jawa Timur.
“Alhamdulillah. Setelah melalui proses panjang, “Warok Argomanggolo” menjadi wadah masyakat yang peduli dalam pelestarian kesenian tradisional,” terang Andar yang menjadi gawang kelahiran “Warok Argomanggolo”.
Sekadar diketahui, Warok adalah tokoh masyarakat dan seni dalam kebudayaan di Ponorogo. Sosok warok dikenal memiliki sifat satria, berwibawa, jujur, dan mempunyai ilmu kanuragan.
BERITA LAIN: Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia Tembus 2.500 Orang per Hari
Para warok juga memiliki peran penting sebagai pemimpin, pelindung masyarakat, dan bagian kesenian Reog Ponorogo.
Filosofi seorang warok yang menginspirasi warga Samben membentuk paguyuban seni tradisional “Warok Argomanggolo”.
Saat ini, paguyuban seni tradisional “Warok Argomanggolo” terus bertambah. Selain Andar yang bertindak sebagai pawang, juga ada Qeyla yang bertugas menjadi pawang kecil.
Anggotanya antara lain Winarto, Gilang, Ahmad, Gunanto, dan Yoyok. Sedangkan “warok wati” digawangi Wulan, Anis, Dwi, Nur dan Yanti. Sedangkan pelatih tari dipercayakan kepada Atep Eko Saputra.
BERITA LAIN: Fortinet Indonesia Sukses Gelar Cybersecurity Forum
“Kami berkeinginan nguri uri kebudayaan, termasuk kesenian reog,” ujar Atet Eko Saputro.
Masyarakat telah menyaksikan aksi memukau penampilan “Warok Argomanggolo” pada Memetri Tirto Sendang ke-4, acara tahunan di Dusun Samben.
Tak hanya mendirikan paguyuban. Target berikutnya adalah membuat legalitas sanggar seni, dan menyusun program kerja untuk acara Memetri Tirta Sendang 2027. (*)
