Kronika

Fortinet Indonesia Sukses Gelar Cybersecurity Forum

×

Fortinet Indonesia Sukses Gelar Cybersecurity Forum

Sebarkan artikel ini
BERBAGI WAWASAN: Melalui forum setengah hari ini, Fortinet Indonesia berbagi wawasan praktis tentang cara mengamankan lingkungan pembelajaran digital, mengelola infrastruktur IoT dan hibrida, serta membangun kampus yang tangguh terhadap ancaman siber. (istimewa)

Yogyakarta, ZonaJogja.Com – Fortinet sukses menggelar Cybersecurity Forum: Leading Cybersecurity in Higher Education di Yogyakarta.

Event yang digelar 25 Oktober 2025 ini diikuti 62 peserta. Mereka adalah perwakilan dari  6 lembaga pemerintahan daerah dan 21 universitas.

Melalui forum setengah hari ini, Fortinet Indonesia berbagi wawasan praktis tentang cara mengamankan lingkungan pembelajaran digital, mengelola infrastruktur IoT dan hibrida, serta membangun kampus yang tangguh terhadap ancaman siber.

“Seiring percepatan transformasi digital di lingkungan universitas melalui penerapan kelas campuran, platform daring, dan teknologi kampus pintar, keamanan siber  menjadi sangat krusial,” kata Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim.

BERITA LAIN: Anak Anak Muda Inspiratif di Kota Yogyakarta Terus Bertambah, 15 Pemuda Pelopor Terima Penghargaan

Inisiatif menyelenggarakan Cybersecurity Forum: Leading Cybersecurity in Higher Education menegaskan komitmen Fortinet memperkuat keamanan siber melalui tiga pilar utama.

Yakni, people, process, dan technology. Fortinet terus mendukung ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia dengan memberdayakan aspek “people”.

Berkomitmen meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kolaborasi di antara para pendidik serta pemimpin TI untuk menciptakan lingkungan pembelajaran digital yang lebih aman dan cerdas bagi generasi mendatang.

Sebelumnya peserta mengikuti  Fun Run yang menemuh jarak sejauh 5 kilometer. Rute yang dilewati dari Novotel Suites Yogyakarta menuju Malioboro.

“Olahraga lari  pada pagi hari ini memberi energi positif  bagi peningkatan kesadaran dan kolaborasi keamanan siber di kalangan pemimpin akademik,” kata Edwin. (*)

250