YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta menjamin anggaran konsumsi bagi pasien isolasi mandiri di rumah tercukupi.
“Bantuan permakanan adalah atensi Pemkot Yogyakarta kepada warga yang isolasi mandiri di rumah,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang, Senin (9/8/2021).
Pejabat yang disapa Tion ini mengakui anggaran permakanan bagi pasien isolasi mandiri sempat habis pada April lalu.
Penyebabnya permohonan bantuan permakanan di luar perkiraan asumsi rencana anggaran. Lalu, dilakukan realokasi anggaran hingga tiga kali untuk memenuhi kebutuhan anggaran permakanan.
Kata Tion, total anggaran permakanan mencapai Rp 3 miliar.
BACA JUGA: Kasus Positif di DIY Turun, Persentase Kesembuhan Bertambah
Terutama saat peningkatan kasus positif pada Juli lalu. Dinsosnakertrans pada Juni- Juli 2021 menerima 100 – 150 surat permohonan pengajuan permakanan dari masyarakat.
Per hari, bantuan permakanan bisa diberikan kepada 400 sampai 450 orang yang menjalani isolasi mandiri
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sempat kewalahan memproses pengajuan bantuan permakanan.
Kondisi tersebut berdampak terhadap keterlambatan pencairan pembayaran kepada kelompok penyedia jasa makanan Gandeng Gendong.
BACA JUGA: Tidak Ada Nego dalam OSS, yang Ada Hanya Penuhi Syarat atau Tidak
“Kami menambah personel untuk melakukan verifikasi dan validasi data pengajuan permakanan,” jelasnya.
Pemkot Yogyakarta mengalokasi bantuan permakanan siap saji senilai Rp 19 ribu per porsi untuk 2 kali makan bagi pasien isolasi mandiri.
Belakangan tren kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta menurun. Dampaknya, permohonan permakanan bagi warga isolasi mandiri juga berkurang.
Pelayanan verifikasi data dan pembayaran kepada kelompok Gandeng Gendong juga diproses dengan cepat. (aza/asa)