YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Bank Dunia melihat lebih dekat program penataan permukiman kawasan kumuh bantaran Sungai Gajah Wong di Kelurahan Muja Muju Kota Yogyakarta.
Bank Dunia memberi apresiasi setelah menyatakan hasilnya cukup bagus dibandingkan sebelumnya.
“Saya agak terkejut melihat perubahan. Saya berharap masyarakat terus menjaga kebersihan,” kata Direktur Eksekutif Bank Dunia, Mohd Hassan Ahmad (19/9/2022).
Hassan terkesan dengan masyarakat mendukung program penataan kawasan kumuh.
Seperti diketahui, penataan kawasan kumuh di bantaran Sungai Gajah Wong dilakukan bertahap sejak 2017.
BACA JUGA: Buka PRJG 2022, GKR Hemas Apresiasi Panitia
Awalnya, segmen 1 Sungai Gajah Wong yang dikunjungi Bank Dunia, memiliki luas kawasan kumuh sekitar 38,13 hektare.
Setelah ditata, kawasan kumuh berkurang menjadi 9,46 hektare. Penataan segmen 1 menghabiskan dana Rp 28 miliar.
Sekitar Rp 15,6 miliar dikucurkan dari dari Bank Dunia. Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi mengatakan pola penanganan kumuh dilakukan dengan konsep M3K.
“Yakni, mundur, munggah, menghadap sungai,” ujar Sumadi.
BACA JUGA: KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Kepulangan Jenazah Prof Azyumardi Azra ke Indonesia
Berdasarkan data tahun 2021, total luas kawasan kumuh di Kota Yogyakarta sekitar 114,7 hektare. Sekarangt tersisa 94,18 hektare.
Sisa kawasan kumuh akan ditata menjadi kawasan lebih baik.
Sulistianing Kusumawati dari Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan program kotaku merupakan upaya meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan. (*)