Kronika

Bank Dunia Kunjungi Kota Yogyakarta, Terkesan Penataan Kawasan Kumuh di Sungai Gajah Wong

118
×

Bank Dunia Kunjungi Kota Yogyakarta, Terkesan Penataan Kawasan Kumuh di Sungai Gajah Wong

Sebarkan artikel ini
BERSIH, TERTATA: Bank Dunia mengunjungi kawasan bantaran sungai Gajah Wong. (humas kota yogyakarta)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Bank Dunia melihat lebih dekat program penataan permukiman kawasan kumuh bantaran Sungai Gajah Wong di Kelurahan Muja Muju Kota Yogyakarta.

Bank Dunia memberi apresiasi setelah menyatakan hasilnya cukup bagus dibandingkan sebelumnya.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Saya agak terkejut melihat perubahan. Saya berharap masyarakat  terus menjaga kebersihan,” kata Direktur Eksekutif Bank Dunia, Mohd Hassan Ahmad (19/9/2022).

Hassan terkesan dengan masyarakat mendukung program penataan kawasan kumuh.

Seperti diketahui, penataan kawasan kumuh di bantaran Sungai Gajah Wong dilakukan bertahap sejak 2017.

BACA JUGA: Buka PRJG 2022, GKR Hemas Apresiasi Panitia

Awalnya, segmen 1 Sungai Gajah Wong yang dikunjungi Bank Dunia, memiliki luas kawasan kumuh sekitar 38,13 hektare.

Setelah ditata, kawasan kumuh berkurang menjadi 9,46 hektare. Penataan segmen 1 menghabiskan  dana Rp 28 miliar.

Sekitar Rp 15,6 miliar dikucurkan dari dari Bank Dunia.  Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi mengatakan pola penanganan kumuh dilakukan dengan konsep M3K.

“Yakni, mundur, munggah, menghadap  sungai,” ujar Sumadi.

BACA JUGA: KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Kepulangan Jenazah Prof Azyumardi Azra ke Indonesia

Berdasarkan data tahun 2021, total luas kawasan kumuh di Kota Yogyakarta sekitar 114,7 hektare. Sekarangt tersisa 94,18 hektare.

Sisa kawasan kumuh akan ditata menjadi kawasan lebih baik.

Sulistianing Kusumawati dari Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan program kotaku merupakan upaya meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan. (*)