YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Yogyakarta akan menyelenggarakan Sosialisasi Olahraga Disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Inklusi.
Sosialisasi menghadirkan narasumber yang kompeten dalam mengelola dan memberdayakan atlet disabilitas.
“Bagaimana sosialisasi ini bisa merumuskan kebijakan strategis dalam meningkatkan kualitas atlet disabilitas,” kata Ketua NPCI Kota Yogyakarta, Yudi Sugiyanto kepada ZonaJogja.Com, hari ini (30/11/2022).
Sosialisasi menghadirkan pembicara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori SE MSi; kepala Sekolah Luar Biasa; dan Ketua NPCI DIY, Hariyanto.
BACA JUGA: Danais 2023 Rp 1,42 Triliun, Kalurahan di DIY Kelola BKK Rp 50 Juta hingga Rp 3,97 miliar
Anggota komisi D DPRD Kota Yogyakarta juga dijadwalkan menjadi pembicara. Mereka adalah Dwi Saryono, Krisnadi Setyawan, Choliq Nugroho Adji, Suryani, Antonius Suhartono, M Ali Fahmi, Bambang Anjar Jalumurti, Ahmad Mufaris, dan Yogo Prasetyo Pri Hutomo.
Sekadar diketahui, NPCI adalah organisasi olahraga disabilitas yang didirikan 31 Oktober 1962.
Di Kota Yogyakarta, sekretariat NPCI di Kompleks SDN Tegalmulyo Jalan Pakuncen 31 , Kelurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan.
NPCI adalah organisasi yang berperan membina, melatih dan melahirkan atlet olahraga disabilitas berkualitas.
Meningkatkan prestasi atlet disabilitas, meningkatkan kesejahteraan atlet olahraga difabel, dan memberi perlindungan kepada anggota dan atlet penyandang disabilitas.
Yudi mengatakan, sosialisasi berlangsung selama 10 hari. Dilaksanakan mulai 1 Desember.
Lokasi penyelenggaraan berpindah-pindah. Hari pertama di SLB Darma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta. Dilanjutkan di SLB Hellen Keller, SLB Negeri 1, SLB Negeri 2, SLB Yaketunis, UPT Disabilitas, SLB Pembina, SLB E Prayuwana dan UPT Disabilitas.
BACA JUGA: Baksos di Cianjur, Swift Club Indonesia Bagikan Sembako, Uang Tunai dan Bantuan Medis
“Harapannya, output dari sosialisasi semakin meningkatkan kualitas dan prestasi atlet disabilitas dari Kota Yogyakarta di kancah nasional maupun internasional,” kata Yudi.
Cabang olahraga bagi atlet disabilitas antara lain catur, panahan,tolak peluru, lempar lembing, renang, lempar cakram, lari kursi roda, dan angkat besi.
Salah satu atlet disabilitas dari Kota Yogyakarta yang berprestasi adalah Gayuh Satrio.
Gayuh adalah pemain catur yang memiliki gangguan penglihatan low vision. Ia kerap berlaga dalam berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Pemuda berumur 26 tahun, anak pasangan Hari Wahyudi dan Herni Miji Astuti ini langganan juara.
Terakhir, pemuda yang tinggal di kampung Rotowijayan, Kemantren Kraton ini mendapatkan medali emas pada Asean Para Games XI tahun 2022 di Solo, Jawa Tengah. (*)